Network
INDOBALINEWS - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan KSP Ali Mochtar Ngabalin terus memperingatkan pihak-pihak yang selalu menebar fitnah dan membohongi umat karena penjara akan menanti mereka.
Peringatan keras Mochtar Ngabalin disampaikan melalui unggahan di medis sosial resminya @AliNgabalinNew pada Sabtu 28 Agustus 2201.
Dalam unggahan itu, Mochtar Ngabalin menyampaikan pesan khusus tidak hanya kepada Ustaz Yahya Waloni yang telah ditangkap Polri karena dugaan penistaan agama dan pencemaran nama baik.
Baca Juga: Kasus Sembuh Covid-19 di Denpasar Tunjukkan Tren Positif, Bertambah Ratusan Orang
Mochtar Ngabalin juga memperingatkan kepada mereka pihak-pihak yang disebutnya Kadrun dan siapa saja yang menebar fitnah dan kebencian kepada pemerintah, yang menurutnya telah membohongi umat.
"Wahai YAHYA, KADRUN dkk-para penyebar fitnah&kebencian pada pemerintah, kalian telah membohongi umat," tegas dia.
Dia lantas memberi kalimat dengan nada peringatan keras dengan tanda seru! atas langkah-langkah tegas aparat penegak hukum.
Baca Juga: Datangkan Taruna AAL, Danlantamal X Dorong Minat Pemuda Papua Bergabung Jadi Prajurit TNI AL
"Ingat! yang harus kalian tahu dari polisi adalah PROFESIONALISME lembaga negara ini," tukas Mochtar Ngabalin.
Di akhir unggahannnya, Mochtar Ngabalin meminta Yahya Waloni agar menjalani saja proses hukum sekaligus menjadi pelajaran penting bagi mereka yang menebar kebencian dan fitnah kepada pemerintah.
Sembari membubuhi tagar#MulutmuHarimauMu, mantan politikus Partai Bulan Bintang itu, langsung berujar penjara akan menanti.
Baca Juga: Ustaz Yahya Waloni Ditangkap, Mochtar Ngabalin: Belajar yang Banyak Kalau Mau Masih Berdakwah
"Jalani saja agar jadi pelajaran bagi yang lain, Insya Allah kau akan dipenjara yahya.#MulutmuHarimauMu," cuit Ngabalin.
Rupanya unggahan Mochtar Ngabalin langsung mendapat beragam reaksi dari para netizen.
Pemilik akun @indramesoedji misalnya mengingatkan ucapan Mochtar Ngabalin yang dinilainya tidak pantas disampaikan.
·
Baca Juga: YouTube YtCrash Ungkap Ada Alien Berubah Menjadi Dewa untuk Membantu Pembangunan Candi Borobudur
"Subhanallah... menurut saya, anda selaku ulama dan juga salah satu pemangku jabatan tak pantas menulis ini. Maaf bukan menggurui, tapi mengingatkan!," tulisnya.
Sedangkan Nola pemilik akun @Nola49335753, memberi pandangan bagaimana ulama atau penceramah itu seharunya bertindak.
"Harusnya yang jadi ulama penceramah itu harus orang yg mengetahui agama.. Bukan orang baru masuk islam udah sok orang hebat... Ilmu selevel anak TK udah kayak prof... itu pentingnya sertifikat bagi ulama yang udah mempan," tandasnya. ***
