Fadli Zon: AS Kalah Hadapi Taliban Setelah 20 Tahun Pendudukan, Mochtar Ngabalin Minta Jangan Terprovokasi

- 21 Agustus 2021, 23:35 WIB
Taliban di pos penjagaan menggunakan combat booth
Taliban di pos penjagaan menggunakan combat booth /Daily Mail

INDOBALINEWS - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin meminta masyarakat jangan terprovokasi bahwa Taliban sudah berubah setelah berhasil menguasai Afghanistan.

Dalam unggahan di media sosial pribadi twitter, Mochtar Ngabalin mengingatkan masyarakat jangan sampai terprovokasi atas kemenangan milisi Taliban yang menduduki Ibu Kota Afghanistan

"Jangan terprovokasi dengan pernyataan orang bahwa taliban sudah berubah," cuit Mochtar Ngabalin dikutip dari  akun @AliNgabalinNew, Sabtu 21 Agustus 2021.
 
Baca Juga: Ingin Diet dan Kendalikan Obesitas, Yuk Biasakan Makan Nasi Merah

Untuk itu, mantan politikus Partai Bulan Bintang ini meminta masyarakat tetap waspada.

"Kita konsentrasi urusan dalam negeri. pandemi belum kelar bro," Mochtar Ngabalin di unggahan berikutnya.

Kemudian, dia menyampaikan rasa syukur setelah 26 WNI dan staf KBRI dan keluarganya berhasil dievakuasi selamat dari Afghanistan yang kini dikuasai Taliban.

Baca Juga: Gencarnya Isolasi Terpusat Mampu Tekan Kasus Covid-19 di Bali

"26 WNI dan staf KBRI family sudah tiba dengan selamat di tanah air. Deplu dan TNI thanks," unggahnya.

Pendapat berbeda disampaikan anggota Komisi I DPR RI dari Partai Gerindra Fadli Zon dalam menyikapi Taliban yang kini menduduki Afghanistan.

Kata Fadli Zon, Amerika Serikat (AS) telah kalah dalam menghadapi Taliban usai 20 tahun menduduki Afghanistan dan hal ini akan menjadi catatan baru bagi sejarah dunia.

Baca Juga: Tarif PCR di Bandara Ngurah Rai Dipatok Rp495 Ribu

“Sejarah akan mencatat AS kalah hadapi Taliban usai 20 tahun pendudukan, dengan habiskan US$ 2 triliun," ujarnya dikutip dari twitter pribadinya @fadlizon

Diketahui, setelah tergusurnya kekuasan AS di Afghanistan, Taliban berjanji akan menciptakan stabilitas dan hubungan internasional yang damai.

Selain itu, Taliban berjanji akan menghormati hak-hak perempuan sebagaimana yang dilakukan pada masa pemerintahan Ashraf Ghani. ***

Editor: R. Aulia

Sumber: Twitter


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x