Mural is Dead? Ridwan Kamil: Orang Berjiwa Besar Bicarakan Gagasan, Bukan Gosip

- 1 September 2021, 16:32 WIB
Unggahan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tentang perlunya dialog untuk merumuskan batas, termasuk mural.
Unggahan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tentang perlunya dialog untuk merumuskan batas, termasuk mural. /Instagram @ridwankamil

INDOBALINEWS – Perihal mural masih hangat dipercakapkan warganet pascadihapusnya lukisan dinding di ruang publik bertuliskan 404: Not Found yang menutupi gambar wajah mirip Presiden Jokowi.

Perbincangan mural kali ini disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui unggahan di akun Instagram @ridwankamil pada Rabu, 1 September 2021.

Ia mengunggah foto street art berupa grafiti bertuliskan “MURAL IS DEAD” warna merah di atas gambar bunga berwarna biru.

Baca Juga: Heboh Mural 404: NOT FOUND, Roy Suryo Usul Tokohnya Diganti Harun Masiku

Ridwan Kamil pun bertanya di awal unggahannya: "Mural is Dead?"

Kata dia kita perlu berdialog dalam merumuskan ‘batas’ yang boleh dan tidak maupun yang pantas dan tidak pantas.

“Batasan mana yang boleh dan pantas, mana yang tidak boleh dan tidak pantas,” katanya.

Dia menyebut di dunia digital pun, tidak semua dari kita paham, mana itu “kritik” argumentatif mana itu “buli/hinaan”.

Baca Juga: Polemik Mural 404: Not Found, Faldo Maldini: Tak Ada Larangan Sampaikan Pendapat

Tokoh yang akrab disapa Kang Emil itu menambahkan bahwa orang yang berjiwa besar selalu membicarakan gagasan dan lain halnya mereka yang berjiwa kerdil bisanya membicarakan gosip.

“Orang berjiwa besar bicarakan gagasan, orang berjiwa kerdil bicarakan/gosipkan orang,” tulis Ridwan Kamil.

Dia pun mengandaikan jika kita berada di jalan raya dan harus mematuhi rambu-rambu lalu lintas.

“Seperti berlalulintas kita pun dibatasi di lampu setopan, kebebasan ekspresi pun dibatasi oleh nilai ‘kesepakatan budaya dan kearifan lokal’. Itulah kenapa isu ‘mural kritik’ kelihatannya hari ini masih berada di ruang abu-abu,” tuturnya.

Baca Juga: Polemik Mural ‘404 Not Found’, Mochtar Ngabalin: Presiden Jokowi Tak Ada Masalah

Ridwal Kamil berpendapat jika belum ada kesepahaman, maka tafsir boleh atau tidak boleh akan selalu menyertai perjalanan dialektika ‘ini kritik atau hinaan’ dalam perjalanan demokrasi bangsa ini.

“Dalam perspektif saya, mural adalah seni ruang publik yang ‘temporer’. Ada umurnya,” tegas Ridwan Kamil yang juga seorang arsitek itu.

Dia pun berharap pelaku mural harus paham dan jangan bawa perasaan (baper) jika karyanya suatu hari akan hilang.

“Apalagi tanpa izin pemilik tembok. Bisa pudar tersapu hujan, dihapus aparat ataupun hilang ditimpa pemural lainnya.” katanya.

Di ujung unggahannya, Ridwan Kamil mengajak siapa saja untuk menghidupkan ruang dialektika.

“Mari berdialog,” ujarnya.***

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Instagram @ridwankamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah