Heboh Mural '404: NOT FOUND', Roy Suryo Usul Tokohnya Diganti Harun Masiku

- 19 Agustus 2021, 21:50 WIB
Cuitan Roy Suryo soal Mural/Tangkapan Layar Twitter KRMT Roy Suryo
Cuitan Roy Suryo soal Mural/Tangkapan Layar Twitter KRMT Roy Suryo /Tangkapan Layar Twitter KRMT Roy Suryo/

INDOBALINEWS - Mantan Menpora dan Politikus Partai Demokrat Roy Suryo mengusulkan gambar tokoh mirip Jokowi pada mural "404:Not FOUND" agar tidak menimbulkan polemik berlebihan diganti dengan buronan KPK, Harun Masiku yang kini tak kunjung ditemukan.

Melalui unggahan media sosial twitter, Roy Suryo menuliskan tanggapan terhadap polemik mural"404: NOT FOUND.

"Hari-hari ini ini Publik +62, heboh dengan Viral Mural yang sempat bikin Baper dan bahkan membuat sikap LEBAY pihak2 yg menghapusnya," cuit Roy Suryo dilansir dari akun twitter /KRMTRoySuryo2/, Kamis 19 Agustus 2021.

Baca Juga: Tidak Ingin Melihat Negara Terpecah Belah, Motivasi Jusuf Kalla Tengahi Konflik

Untuk menghindari polemik berkepanjangan, dia lantas memberikan solusi dengan mengganti tokoh pada mural tersebut.

"Saya beri solusi yang solutif, saja, sebaiknya digambar lagi, tetapi tokohnya diganti Buronan KPK (yang benar2 "404: NOT FOUND" 1.5th sd sekarang), Ok? Pasti setuju, AMBYAR," ucapnya.

Pada unggahan lainnya, Roy Suryo menjelaskan kembali soal Mural dan sejarah ilmiahnya.

Baca Juga: Penahanan Ditambah 30 Hari, Rizieq Shihab: Bentuk Kesewenang-wenangan Penegakan Hukum

Menurutnya, mural berasal dari kata "Murus" (Latin) ada sejak Ribuan tahun Sebelum Masehi yang berarti Dinding, jadi Mural memang pasti menggunakan media Dinding utk dilukisnya.

"Kalau sekarang ada "ketakutan" terhadap Mural, bisa jadi MURALOPHOBIA AMBYAR," tandasnya lagi.

Sebelumya, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin melalui media sosialnya @AliNgabalinNew, melontarkan pernyataan keras pada 16 Agustus 2021.

Baca Juga: Ingat Umur, Maia Estianty Siap Suatu Saat Cepat atau Lambat Menjadi Janda Kembali

Menurutnya, JOKOWI, dilukis. (Mural 404:Not found) ini ada pasal penghinaan di KUHP 310 (2) tapi ada pengamat berwatak kadal kadrun bilang ini kebebasan berekspresi OMG.

"Hanya warga negara kelas kambing yang tidak punya peradaban, menghina Kepala Negara.#JokowiAdalahKita," cuit Ngabalin. ***

Editor: R. Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x