Pasacabentrok dan Baku Tembak di Indonesia Timur, Mahduf MD: Kondisi Sudah Aman

- 28 Januari 2022, 18:39 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD
Menko Polhukam Mahfud MD /SIGID KURNIAWAN/ANTARA FOTO

INDOBALINEWS – Pascabentrok dan baku tembak yang terjadi di wilayah Indonesia Timur belum lama ini telah normal kembali.

Menko Polhukam Mahfud MD memastikan kondisi telah aman setelah bentrok antarwarga di Haruku dan Sorong, serta adu tembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) dan TNI di Gome, Puncak, Papua.

"Alhamdulillah sekarang aman terkendali," kata Mahfud, Jumat 28 Januari 2022.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem di NTT, ASDP Kupang Hentikan Sementara Pelayaran Feri

Mahfud menggelar rapat koordinasi virtual bersama Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, Pangdam dan Kapolda di wilayah timur Indonesia, Kementerian Dalam Negeri, Mabes Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN) membahas bentrok antarwarga yang terjadi di Haruku dan Sorong, serta penembakan tiga prajurit TNI di Gome, Kabupaten Puncak, Papua.

Informasi tentang penyebab kerusuhan antarwarga di Haruku dan Sorong telah diterima Mahfud secara lengkap.

Ia juga memastikan kejadian itu bukan dipicu masalah suku, ras, agama, dan antargolongan (SARA).

"Tidak ada satu pun yang bermotif SARA. Mohon jangan dikembang-kembangkan. Tidak ada motif SARA," tegasnya.

Baca Juga: Bali United Luncurkan Baliverse, Besok Mulai Minting Sekitar 8.000 Aset Digital NFT

Kata dia bentrok di Sorong, Papua Barat karena perkelahian antarwarga yang berujung pembakaran sebuah tempat hiburan. Akibat pembakaran itu, Mahfud menyebut, 17 orang tewas.

Sedangkan, kerusuhan di Haruku didorong oleh persoalan tanah antarwarga, khususnya mengenai batas wilayah.

"Di Haruku itu konflik tanah antarpenduduk desa yang merasa saling klaim. Jadi, bukan SARA dalam arti SARA yang dikenal dalam politik. (Itu konflik) tanah murni," tutur Mahfud.

Baca Juga: Sebentar Lagi Tahun Baru Imlek, Ini Hidangan yang Diyakini Membawa Keberuntungan

Tentang insiden tertembaknya tiga prajurit TNI di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis 27 Januari 2022 oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) merupakan akibat dari perubahan pendekatan dan penanganan konflik di Papua.

Mahfud meminta Panglima TNI melakukan evaluasi pendekatan keamanan baru dan menyempurnakan berbagai langkah pencegahan agar tidak ada korban, terutama dari warga sipil.

“Warga sipil harus dijaga dulu keselamatannya, " ujar Mahfud.***

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah