"Termasuk bagaimana mengembangkan teknik mengajar dan praktiknya secara mandiri," katanya.
Nadiem menambahkan, upaya pemulihan pembelajaran saat ini, satuan pendidikan diberikan kebebasan menentukan
tiga kurikulum yang akan dipilih.
Baca Juga: Setel Musik Keras Saat Bikin Party di Bali, Bule Rusia Diperingati Petugas
Ketiga pilihan tersebut, lanjutnya, masing-masing, Kurikulum 2013 secara penuh, Kurikulum Darurat 2013yang disederhanakan, dan terakhir adalah Kurikulum Merdeka ini.
"Pemerintah, nantinya akan menyiapkan angket untuk membantu satuan pendidikan menilai tahapan kesiapan dirinya dalam menggunakan Kurikulum Merdeka,” kata Nadiem.
Baca Juga: Guru dan Siswa positif Covid 19 , 3 Sekolah Ditutup Sementara di Lombok Timur
Sementara, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, menyatakan, kebijakan Kurikulum Merdeka mulai Tahun 2022 ini, nantinya akan mampu mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa dan pengembangan karakter dan kompetensi dasar.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian mengungkapkan, Kurikulum Merdeka 19 ini, merupakan transformasi pembelajaran yang sangat penting.
Baca Juga: Asix, Token Milik Anang Anjlok Usai Dilarang Bappebti
"Itu bukan hanya dalam kondisi pandemi cocid-19 saja, tetapi lebih dari bagaimana menghadapi situasi dunia yang terus berubah sesuai dengan perkembangan zaman," katanya. *