“Kalau saya masih sehat, diberikan umur panjang, dan ditakdirkan oleh Allah untuk terus berkhidmat memberikan sesuatu bagi Indonesia, ya, pasti track-nya adalah naik kelas, pasti artahnya ke sana, akan naik kelas,” ujarnya.
Namun, sambung Bima Arya, kalau mau naik kelas pekerjaan rumah (PR) harus diselesaikan dengan baik.
Dia pun membuat perumpamaan barang siapa yang jarang membuat PR akan tinggal kelas, sebaliknya yang rajin membuat PR —dan bahkan dicontek temannya— bakal naik kelas.
“Artinya apa? Kalau saya mau naik kelas, ke mana pun itu, mungkin gubernur atau yang lain, PR yang ada di Bogor harus saya tuntaskan, sampai 2024 masih ada list PR yang belum selesai,” tuturnya.
Baca Juga: Lagi Sweeping, Petugas Satgas Pamtas Papua Temukan Orang Bawa Ganja Lengkap Beserta Pohonnya
Dia pun menyebut beberapa pekerjaan rumah di Kota Bogor yang belum rampung 100 persen di antaranya angkot, penataan pasar, stunting, dan tahura.
“Saya tak perlu pusing berstrategi atau kampanye, rasanya akan lebih pas buat saya beresin PR dulu, Kalau PR sudah selesai pijakan kita akan kuat,” katanya.
Sola ke mana naik kelasnya, Bima Arya mengatakan ke mana saja siap, asalkan dia sudah menyelesaikan PR.
Selain itu, pengalaman Bima Arya dua kali masa jabatan memimpin Kota Bogor siap menapak lebih tinggi dan sesuai pula dengan apa kata partai.
Baca Juga: Spirit of Mandalika di Festival Bau Nyale 2022 Jelang MotoGP