'Tak Ada Islamofobia dan Kebencian Terhadap Islam di Indonesia'

- 27 Juli 2022, 12:06 WIB
Menkopolhukam Mahfud MD.
Menkopolhukam Mahfud MD. /instagram @mohmahfudmd

 Baca Juga: Presiden Jokowi Bertemu Presiden Xi Jinping, Ini Isu dan Kerja Sama Strategis yang Dibahas

Menurut dia, islamofobia setidaknya memiliki arti takut terhadap orang Islam, kemudian membuat kebijakan yang anti-Islam.

"Enggak ada, nih, pemerintah kita yang takut kepada orang Islam, malah pemerintahanya seneng, tuh, menyatakan Islam, bawa sajadah, menteri-menteri bawa sajadah, Presiden ke masjid bawa sajadah, Presiden ke pesantren enggak takut, tuh, mengaku Islam," ucapnya.

Selain takut, menurut dia, fobia juga mengandung arti membenci. "Tidak ada yang benci. Orang Islam boleh bersaing semua," kata dia.

Baca Juga: Diduga Bawa Motor Sambil Mabuk, WNA Australia Masuk Selokan, Nyawanya Tak Tertolong

Selain tidak ada islamofobia, kata Mahfud, saat ini peluang umat Islam untuk maju jauh lebih luas ketimbang zaman Orde Baru.

"Banyak profesor di UGM yang saya baru tahu kalau mereka orang NU (Nahdlatul Ulama) itu sesudah reformasi karena zaman Orde Baru itu enggak berani mengaku, ada fobi. Sekarang tidak ada fobia," katanya lagi.

Baca Juga: Jeje dan Bonge: Dari Citayam Fashion Week ke Video Klip 'Jangan Katakan Cinta'

Mahfud juga membandingkan keleluasaan umat Islam saat ini dengan era Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Daoed Joesoef pada masa Orde Baru yang membatasi penggunaan busana muslim.

"Dahulu zaman Daoed Joesoef memang orang resmi dilarang pakai jilbab, resmi dilarang, itu fobia namanya. Kalau sekarang tidak. Bahkan, (sekarang) polisi sendiri punya pakaian muslim, masak dibilang fobia," ujar Mahfud. ***

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x