"Dari kegiatan PKM ini disamping dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kelompok, juga dapat membantu dalam mengatasi masalah lingkungan dari limbah kulit kopi yang bisa mengganggu dan dapat sebagai media berkembangnya penyakit yang dapat mengganggu tanaman lain yang banyak dikembangkan masyarakat terutama tanaman jeruk," jelas Dewa Sudita, sesuai rilis yang dibagikan.
Dipilihnya kelompok ini menurut Dewa Sudita berdasar beberapa pertimbangan yaitu :1) Desa Catur sebagai daerah penghasil kopi arabika menghasilkan limbah kulit kopi yang sangat banyak yang belum dimanfaatkan (terbuang), 2) daerah yang berhawa sejuk sebagai daerah pengembangan perkebunan tersedia hijauan pakan yang mencukupi dan beragam, dan 3) semangat kelompok ternak dan anggotanya cukup tinggi dalam menerima inovasi baru untuk dapat diterapkan.
Dari penelitian Dr. Dewa Sudita dan tim 2 tahun yang lalu fermentasi kulit kopi menggunakan beberapa jenis probiotik, dari hasil uji laboratorium dengan menggunakan probiotik mikro organisme local (MOL) kulit kopi menunjukkan hasil yang paling baik yang mampu meningkatkan kualitas kulit kopi dari 8-9% kandungan protein kasar menjadi 17-19%. ***