Indonesia Eksportir Produk Kakao Olahan Terbesar ke-3 Dunia

- 16 September 2023, 16:12 WIB
Sesi pameran acara The 8th Indonesian International Cocoa Conference dan Dinner 2023 di Nusa Dua Bali
Sesi pameran acara The 8th Indonesian International Cocoa Conference dan Dinner 2023 di Nusa Dua Bali /Saifullah/ IndoBaliNews

"Pangsa pasar coklat artisan saat ini baru 1,3 persen dari potensi 10 persen pasar cokelat di Indonesia, sehingga potensi pengembangannya masih terbuka luas," katanya. 

Lebih lanjut, Putu menjelaskan bahwa produk cokelat artisan memiliki nilai tambah yang tinggi dengan mengambil bahan baku dari biji kakao berkualitas tinggi dengan harga premium. Sebagai perbandingan, produk cokelat artisan memiliki nilai tambah 700 hingga 1.500 persen sedangkan produk cokelat biasa nilai tambahnya 100-300 persen. 

 "Produsen cokelat artisan juga menerapkan program keberlanjutan dan ketertelusuran (sustainability & traceability) biji kakao sehingga dapat memenuhi persyaratan pasar luar negeri seperti European Union Deforestation Regulation (EUDR)," kata Putu. 

Baca Juga: Indonesia Bangun Sinergi Kolaborasi Insan Kakao Sedunia, Ciptakan Inovasi dan Terobosan Baru di Ajang IICC

Dalam catatan Kemenperin, Indonesia saat ini menempati urutan ke-7 sebagai produsen biji kakao terbesar di dunia. Indonesia juga merupakan negara pengolah produk kakao olahan ke-3 dunia setelah Belanda dan Pantai Gading berdasarkan data International Cocoa Organization (ICCO) tahun 2022/2023. 

Volume produk cocoa liquor, cocoa butter, cocoa cake, dan cocoa powder diekspor sebesar 327.091 ton atau 80 persen dari total produksi nasional, yang diekspor ke 96 negara. 

Selain produk kakao olahan, produk cokelat juga sudah mulai menunjukkan kinerjanya melalui kontribusi ekspor sebesar 76 juta dolar AS. Nilai ekspor produk cokelat tahun 2022 meningkat 9,59 persen dibandingkan tahun 2021. 

Kemampuan manufaktur dan pengolahan kakao intermediate di Indonesia telah mampu menarik investasi dari 11 produsen kakao terkemuka dari seluruh dunia, mempekerjakan kurang lebih 2.500 tenaga kerja langsung dengan kapasitas produksi 739.250 ton per tahun untuk cocoa butter, cocoa liquor, cocoa powder, dan cocoa cake. 

Sementara itu, di kelompok industri olahan kakao hilir, terdapat 900 perusahaan industri pengolahan cokelat dengan kapasitas terpasang 462.126 ton per tahun.***

 

Halaman:

Editor: Saifullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah