'Penanganan Pandemi Covid-19 Dimulai Dari Diri Sendiri, Keluarga dan Lingkungan'

- 13 September 2020, 20:44 WIB
Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Dr Benny J. Mamoto
Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Dr Benny J. Mamoto /shira ade/Ist

INDOBALINEWS - Masalah penanganan pandemi covid-19 harus dimulai dari diri kita sediri, keluarga dan lingkungan kita. Sebab masalah Covid-19 adalah masalah kita bersama, yang harus dihadapi dan ditangani bersama-sama oleh semua komponen masyarakat.

Demikian dikatakan oleh Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Dr Benny J. Mamoto di Jakarta Minggu 13 September 2020. Menurutnya semua pihak tidak bisa hanya menyerahkan kepada pemerintah atau aparat saja.

Baca Juga: Update Penanggulangan Covid-19 di Bali, Minggu 13 September 2020

"Kita tidak bisa hanya menyerahkan kepada pemerintah atau aparat. Marilah kita mulai dari diri kita, keluarga kita, dan lingkungan kita," ujar Dr Benny J. Mamoto, seperti yang dikutip oleh indobalinews.com, dalam rilisnya Minggu 13 September 2020.

Menurut Purnawirawan Bintang Dua Polri ini, edukasi menjadi penting karena menyangkut kebiasaan baru yang berkaitan dengan kesehatan.

Baca Juga: Gali Lobang Pondasi, Nemu Kerangka Manusia di Bali

"Ketidakpedulian satu orang atau kelompok akan berdampak serius bagi semua. Saat ini cluster yang berkembang adalah di kerumunan massa, seperti pasar tradisional," imbuhnya.

Ditambahkannya juga bahwa banyak ibu-ibu dan penjual yang abai menggunakan masker. Oleh sebab itu, perlu koordinasi dan kerja sama dengan pengelola pasar dan tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh di lingkungan tersebut.

Baca Juga: Krematorium Penuh Jasad Korban Covid-19 Dipindah Keluar Kota

Hal itu juga terkait dengan keberadaan tokoh komunitas untuk ikut mengedukasi di lingkungan tersebut. Dan bila masih ada pelanggaran maka upaya persuasif dikedepankan.

"Edukasi yang tepat dengan bahasa yang mudah dimengerti akan menyadarkan masyarakat untuk ikut berpartisipasi," ujar mantan Deputy Pemberantasan Badan Narkotika Nasional ini.

Baca Juga: Mulai 14 September 2020, Gunung Bromo Tambah Kuota Kunjungan, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Sementara itu, Benny juga berkomentar soal pernyataan Wakapolri yang dipelintir atau ditafsirkan sendiri oleh penulisnya. Hal itu, kata Benny lagi, sesungguhnya dimaksudkan sebagai pemberdayaan seluruh elemen masyarakat, termasuk di lingkungan pasar tradisional.

"Masing-masing pasar tradisional memiliki ciri khas sendiri sesuai kearifan lokalnya sehingga pendekatannya pun perlu disesuaikan. Penggunaan istilah preman (oleh si penulis) justru menyesatkan dan menyinggung perasaan orang yang dituju," kata Benny.

Baca Juga: Khawatir Corona, Tim Indonesia Mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020

Ia juga menjelaskan dalam tugas berat, sosialisasi protokol kesehatan, semua komponen masyarakat dilibatkan, termasuk tokoh masyarakat, tokoh informal, sesepuh, tokoh tertua yang ada di pasar tersebut yang punya pengaruh.

"Semua itu tujuannya agar masyarakat patuh pada protokol kesehatan sehingga mereka terhindar dari penularan Covid-19 atau menularkan (carrier) ke orang lain," tandasnya.(***)

 

 

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x