INDOBALINEWS - Gempa susulan kembali terjadi di Sumedang berkekuatan magnitudo 4,5 dengan kedalaman 10 km berpusat di koordinat 6,82 lintang selatan dan 107,92 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4 km utara Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gempa susulan ini termasuk ke dalam gempa bumi dangkal.
"Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Senin 1 Januari 2024 malam dilansir dari Antara.
Baca Juga: Tips Ringan dan Sederhana Cara Mengatasi Sakit Pinggang hanya Dari Rumah
Lebih lanjut dikatakannya, dari laporan masyarakat gempa susulan ini dirasakan di Rancakalong, Jatinangor, Bandung dalam skala intensitas III MMI (modified mercally intensity), artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Gempa juga terasa di Cirebon, Garut dan Subang dalam Skala Intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
"Hingga pukul 21.15 WIB hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi enam kali aktivitas gempa bumi di Sumedang," paparnya.
Baca Juga: Kemeriahan Malam Tahun Baru di GWK Bali, dari Isyana dan Dewa 19 Hingga Spectakuler Fireworks
Sebelumnya, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu meminta masyarakat Kabupaten Sumedang untuk tetap waspada selama sepekan ke depan setelah terjadi pasca guncangan gempa bumi di penghujung tahun 2023.
Ia mengatakan terjadinya gempa susulan tidak ada yang bisa memprediksi, termasuk BMKG.
"Kami mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dengan meningkatkan kewaspadaan, terutama sepekan ke depan, karena kita belum bisa memprediksi gempa susulannya seperti apa. Jadi, selama satu minggu ke depan harus meningkatkan kewaspadaan," kata Rahayu.
Baca Juga: Tabrakan Speed Boat di Gili Trawangan, Tewaskan Juru Kemudi
Rahayu mengatakan kewaspadaan itu harus dimiliki oleh masyarakat, terutama yang memiliki bangunan rumah, yang sudah lima kali diguncang gempa sejak 31 Desember 2023 sampai 1 Januari 2024. ***