Ini yang harus didata, dengan hasil diskusi ini, jadi didapat masukan-masukan untuk melangkah ke depannya.
Baca Juga: 'Industri Modifikasi Mobil di Indonesia Mampu Bersaing di Kancah Dunia', Ini Tantangannya
Kita memang perlu inventarisasi siapa-siapa saja atlet yang sudah harus pensiun, dan mana yang masih bisa bertanding lagi. Pada tahun 2022 nanti kita juga akan mengadakan Porporv, di sana kita akan mencari talenta-talenta baru lagu untuk dipersiapkan ke PON 2024,” ungkapnya.
Selain itu, menurut dia, diperlukan motivasi khusus bagi para atlet agar tidak mudah goyah mutasi ke daerah lain, hanya karena iming-iming bonus yang lebih tinggi. Selama ini upaya KONI Bali untuk mengantisipasi adanya mutasi melalui Kartu Tanda Anggota (KTA).
Baca Juga: Album Milik NCT, BTS, Billie Eilish , Drake, dan Adele Terpopuler Sepanjang 2021
Sementara praktisi olahraga yang juga Ketua Pelatda PON Bali Maryoto Subekti menyoroti dari 28 emas yang dihasilkan atlet Bali di PON, 17 di antaranya berasal dari cabor bela diri.
Potensi tersebut sejatinya masih dapat dikembangkan, mengingat ada 8 medali perak yang masih potensial untuk ditingkatkan menjadi medali emas saat PON 2024, termasuk potensi medali pada 10 cabor yang sebelumnya sempat dicoret saat PON Papua.
Baca Juga: EV Festival: Untuk Percepatan Penggunaan Energi Bersih di Bali
Sedangkan Ketua PWI Bali IGMB Dwikora Putra dalam diskusi tersebut menekankan pentingnya peran media dalam meningkatkan prestasi olahraga Pulau Dewata.
Media diharapkan tetap menjalankan perannya dalam memberikan edukasi dan fungsi kontrol berupa kritik membangun kepada para pengurus KONI Bali dan cabang olahraga, termasuk lebih banyak menggali keluh kesah para atlet. ***