Bali Prakondisikan Terima Wisman di Bulan Juli, Ini Langkahnya Termasuk Syarat Travel Koridor Arrangement

13 Juni 2021, 05:57 WIB
Wagub Cok Ace dan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno dalam Rakor persiapan prakondisi pembukaan pariwisata Bali untuk Wisman, di Badung Bali Jumat 11 Juni 2021. /Dok Humas Pemprov Bali

 

INDOBALINEWS - Angka kasus covid-19 provinsi Bali sejak dua bulan terakhir trennya melandai dengan jumlah kesembuhan lebih tinggi daripada yang tertular.

Angka ini memberi signal baik untuk di bukanya pintu kedatangan bagi wisatawan mancanegara. Sesuai arahan Presiden RI bahwa rencana dibukanya pariwisata mancanegara di Bali pada bulan Juli mendatang tergantung pada tingkat kasus dan kondisi di Bali.

Hal ini disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga  Uno dalam wawancaranya sesaat setelah mengikuti rapat koordinasi persiapan pembukaan pariwisata Bali, di Politeknik Pariwisata Bali-Badung, Jumat 11 Juni 2021.

Baca Juga: Hasil Survei: Netizen Indonesia Paling Tidak Sopan Se-Asia Pasifik

Dalam Rakor itu Wakil Bali Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) didampingi Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa dan stakeholder terkait mengatakan pihaknya (dalam hal ini pemerintah, pelaku pariwisata dan masyarakat) selalu siap dengan penerapan protokol kesehatan.

Sebagian besar masyarakat Bali sadar akan bahaya virus Corona yang serta merta apabila tidak ditangani dengan cepat akan menyebabkan nyawa melayang sia-sia. Selain itu, kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin menunjukkan penurunan angka kasus covid-19.

Baca Juga: Takut Aksi Premanisme? Telpon Hotline 110 Saja, Tersedia Non Stop 24 Jam

Dengan membidik satu (1) situasi yang sangat strategis di tengah pandemi dan kesulitan ekonomi, pemerintah pusat dan pemerintah daerah terus melakukan penyiapan Bali sebagai icon pariwisata Indonesia, sehingga bisa dalam waktu dekat memiliki prakondisi yang tepat untuk membuka diri bagi pariwisata mancanegara.

Prakondisi-prakondisi yang disampaikan sebelumnya yakni seperti pengendalian kasus Covid-19 melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat dan vaksinasi massal serta penyiapan "travel koridor arrangement".

Rapat koordinasi persiapan pembukaan pariwisata Bali merupakan awal dari penyiapan tahap akhir yang kemudian akan dilanjutkan dengan peninjauan tiga (3) zona yang saat ini disebut "SUN" yakni Sanur, Ubud dan Nusadua.

Baca Juga: Ber-KTP Jakarta, Seorang Pria Ditemukan Meninggal dalam Kamar Hotel di Seminyak Bali

Nusadua menjadi lebih prioritas karena merupakan pintu masuk bagi kedatangan wisatawan. Saat ini angka penambahan kasus Covid-19 di Bali menembus diangka 2 digit sehingga penularan kasus dapat ditekan dan target vaksinasi bisa diselesaikan.

Kesiapan Bali untuk membuka diri sudah terlihat dengan persentase 85-90% yang bergerak terus. Semua ini tergantung dari keseriusan semua pihak dalam menghadirkan prakondisi, sehingga capaian penurunan kasus covid-19 di Bali mendapat apresiasi dari pusat.

Baca Juga: Misteri Perempuan Tewas di Bawah Tebing di Pecatu Masih Diselidiki, Santer Kabar Karena Pinjaman Online

"Persiapan pembukaan pariwisata merupakan awal dari tahap akhir persiapan kita secara komprehensif yang dilakukan sejak beberapa bulan terakhir. Arahan Presiden RI bahwa membidik situasi yang strategis ditengah pandemi, menyiapkan Bali sebagai icon pariwisata di Indonesia yang gerak cepat, gerak bersama dan gasfull, dengan menunjukkan kerja keras, kerja cerdas dan kerja cepat. Sehingga dengan bergandengan tangan bersama maka kita akan mewujudkan revitalisasi sebagai destinasi terbaik di dunia, dan didukung vaksinasi yang dilakukan dengan sangat kolosal. Hal ini adalah kunci dari sebuah keberhasilan kita untuk memenuhi prakondisi untuk Bali bangkit, Bali pulih," tegas Menparekraf RI Sandiaga Uno.

Grand desain pengelolaan zona prioritas dan rute aman di Bali tentunya akan ditinjau menjadi pertimbangan karakteristik dan kegiatan di Bali, dengan tujuan menghasilkan out put yang merekomendasi secara teknis yang dimulai dengan kegiatan work from Bali.

Baca Juga: Larangan Knalpot Brong, Polisi Sasar Bengkel Motor Gencarkan Sosialisasi

Konsep Indonesia ataupun luar negeri bahwa mereka yang datang ke Indonesia termasuk Bali adalah mereka wisatawan baik yang sudah di vaksin ataupun belum. Namu saat mereka memasuki pintu kedatangan bandara Ngurah Rai maka mereka wajib mengikuti SOP yang diberlakukan di bandara Internasional Ngurah Rai.

Yakni langkah pertama adalah melakukan PCR, pengaturan cek point, penguatan pengetatan prokes (jika ada karyawan tanpa masker) maka pemberian sanksi yang lebih kuat kepada institusi yang melanggar bukan kepada personal.

Sebagai garda terdepan saat wisatawan turun dari pesawat adalah Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) mulai dari pengisian kelengkapan register tentang perlindungan diri, semua dokumen langsung bisa diketahui.

Baca Juga: Ini Cara Menghindari Penipuan Online

Setelah di KKP menerima kelengkapan administrasi, maka mereka akan di cek suhu (di bawah 37,3 lanjut swab), kemudian akan dilanjutkan ke imigrasi kelengkapan administrasi, kemudian mengambil bagasi, lalu menuju bea cukai untuk mengambil barang dan keluar ke pintu bandara dan dijemput taksi yang sudah CHSE.

Perbedaan hotel bagi wisatawan yang sudah memiliki sertifikat vaksinasi maka mereka boleh beraktivitas di hotel (kolam renang, makan di restoran hotel) setelah 6 jam di swab selama lima (5) hari karantina. Sedangkan bagi wisatawan yang belum di vaksinasi wajib dikarantina selama lima (5) hari di kamar hotel yang sudah ditunjuk.

Sedangkan bagi wisatawan yang hasil swabnya positif (+) maka mereka akan dirujuk ke rumah sakit rujukan. Namun (-) maka mereka akan diijinkan untuk keluar melakukan perjalanan dan berlibur di Bali.***

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler