Dijelaskannya saat itu ia mencoba menyimak berapa waktu yang dibutuhkan mulai turun dari pesawat hingga naik bus. Dikatakannya sepanjang itu wisatawan menilai pelayanan cukup baik dan teratur.
"Namun satu sisi, mereka harus menunggu cukup lama saat berada dalam bus, menunggu bus hingga terisi penuh. Ini pun menjadi perhatian kita, dan kebijakan langsung kita sesuaikan," urai Wagub yang juga seorang seniman ini.
Dan pemerintah tidak ragu - ragu merubah kebijakan menghadapi dinamika yang begitu pesat sekali.
"Seperti sekarang ini kembali Gubernur Bali Bapak Wayan Koster bersama Saya sedang memperjuangkan bebas karantina dan Visa On Arrival, ini sedang kami bicarakan bersama pemerintah pusat dan stake holder terkait," imbuhnya sembari menyatakan ada keputusan - keputusan yang tidak bisa ditentukan secara sepihak, karena melibatkan kewenangan lintas sektoral baik kementerian maupun lembaga.
Wagub Cok Ace berikutnya menyampaikan peran penting asosiasi - asosiasi kepariwisataan untuk terlibat langsung dalam menentukan arah kebijakan pariwisata Bali kedepan.
karena para pelaku usaha dinilai lebih mengetahui keinginan para wisatawan, sehingga pemerintah pun bisa menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan.
"Apakah Asian market yang kita kembangkan, apa market eropa, kita juga bisa tahu apa yang dibutuhkan, apa para wisatawan ingin melihat budaya, alam atau atraksi buatan. Tentunya ini akan menjadi catatan bagi pemerintah dalam menyusun program kerja," tandasnya. ***