Bahkan, membangun objek wisata, seperti Turyapada Tower, Pusat Kebudayaan Bali, penataan kawasan Besakih, hingga rencana pembangunan paramount di Jembrana.
"Ini langkah nyata Gubernur Koster untuk menciptakan Bali the Best Destination in the World,” bebernya.
Baca Juga: Tanggapi Isu Penculikan Anak, Polda NTB Himbau Masyarakat Tetap Tenang
Nada dukungan juga disampaikan Ketua Indonesia Hotel Manager Association (IHGMA) Bali, Yoga Iswara.
Kontribusi ini sifatnya sukarela bagi wisatawan emosi kepedulian untuk menjaga alam, budaya, dan lingkungan Bali secara berkelanjutan.
“Ini bukan hanya tugas dari masyarakat maupun pemerintah Bali, akan tetapi semua pihak. Termasuk wisatawan. Sifatnya yang sukarela ini untuk mengajak wisatawan yang memiliki emosi khusus, dalam merestorasi Bali. Ini langkah yang sangat luar biasa untuk bersama-sama menjaga,” ungkapnya.
Baca Juga: 100 Lebih Investor Lirik IKN Nusantara, Terbanyak di Sektor Infrastruktur
Disinggung kebijakan ini terlalu cepat diterapkan mengingat pariwisata Bali baru saja pulih dari pandemi Covid-19, Yoga Iswara menegaskan bahwa kebijakan ini tidak memaksa. Akan tetapi sifatnya sukarela.
Menurutnya lebijakan ini sasarannya untuk wisatawan yang memiliki emosional khusus, memiliki keterikatan khusus dengan Bali, asalkan program yang dibuat dari kontribusi ini dilakukan secara transparan.
Baca Juga: Mengenal Teknologi Wolbachia untuk Tekan Kasus DBD yang Akan Diterapkan di Denpasar dan Buleleng