Moeldoko Tegaskan Ancaman Ideologi Nyata Bisa Ganggu Keutuhan Negara dan Stabilitas Sosial Politik

- 7 April 2021, 21:52 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko saat menjadi pembicara Pelatihan Kepemimpinan Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) secara daring dari Situation Room Gedung Bina Graha Jakarta, Rabu 7 April 2021
Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko saat menjadi pembicara Pelatihan Kepemimpinan Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) secara daring dari Situation Room Gedung Bina Graha Jakarta, Rabu 7 April 2021 /Randhy Putra Nugraha/KSP

INDOBALINEWS - Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko mengingatkan pentingnya masyarakat memberi perhatian terhadap potensi ancaman ideologi yang cukup nyata bisa mengganggu keutuhan negara dan stabilitas sosial politik.

Moeldoko menyampaikan itu saat menjadi pembicara Pelatihan Kepemimpinan Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) secara daring dari Situation Room Gedung Bina Graha Jakarta, Rabu 7 April 2021

Menurutnya, ancaman ideologi Pancasila itu nyata dan dapat mengancam keutuhan negara dan stabilitas sosial-politik.

Baca Juga: Solidaritas Bali Peduli NTT Buka Posko Galang Bantuan bagi Korban Siklon Seroja

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Ingatkan Organisasi Keagamaan Harus Berikan Ruang Bagi Orang Lain untuk Berkeyakinan

Baca Juga: Presiden Jokowi: Kita Harus Berpedoman pada Ajaran Keagamaan yang Sejuk dan Kedepankan Toleransi

"Karena tanpa stabilitas sosial-politik, proses pembangunan tidak bisa berjalan dengan baik. Indonesia mempunyai cita-cita untuk menjadi negara maju di tahun 2045," tegas mantan Panglima TNI ini.

Lebih lanjut, Moeldoko menegaskan, agar mampu keluar dari krisis, dan sekaligus menjaga agar negara kita tetap berada di jalur yang benar untuk mewjudkan Visi Indonesia Maju 2045, diperlukan koordinasi yang baik dari setiap instansi dan lembaga terkait untuk bersama-sama mengatasi pandemi dan sekaligus memulihkan perekonomian.

Baca Juga: Terjaring Razia Prokes , Enam Warga di Denpasar Dihukum Push Up Karena Pakai Masker Tidak Benar

Baca Juga: Petugas Gabungan Gagalkan Penyelundupan 72.290 Ekor Benih Lobster dari Bandara Soetta ke Singapura

Baca Juga: Pedagang Bakso di Bali Miliki 200 Ribu Pengikut Raup Untung dari Aplikasi Likee

Untuk itu, diperlukan kepemimpinan yang kuat, tegas, berani mengambil keputusan, serta mau mendengar, yang didukung analisis memadai dari bawahan, dari akademisi, praktisi dan komponen masyarakat lainnya.

“Terutama bagi mahasiswa. Karena masa depan ada di tangan kalian," katanya dalam siaran pers diterima INDOBALINEWS.

Kaum muda agar mempersiapkan diri sebaik-baiknya melalui berbagai kegiatan untuk mengisi proses leadership sehingga bisa memahami situasi, termasuk melakukan asesmen terhadap faktor-faktor internal maupun eksternal.

Baca Juga: Kemenhub dan Tujuh Instansi Pemerintah Lainnya Buka Sekolah Kedinasan 9 April 2021 Mulai Pendaftaran

Baca Juga: Cegah Kebocoran Data, Facebook Minta Pengguna Rutin Lakukan Pengecekan Pengaturan Privasi

Lebih lanjut, kata Moeldoko pandemi Covid-19 telah membawa Indonesia dan semua negara di dunia ke dalam situasi krisis dengan skala yang tidak pernah dialami sebelumnya, sehingga Covid muncul sebagai game changer saat ini.

Tidak ada resep yang berlaku umum di semua negara untuk keluar dari krisis akibat dampak pandemi Covid-19. Namun Pemerintah telah berupaya melakukan yang terbaik, sambil melihat potensi yang ada serta membenahi kekurangan-kekurangan yang sifatnya spesifik di Indonesia.

“Dengan demikian, diharapkan kita tidak hanya mampu keluar dari krisis, tetapi sekaligus menggunakan momentum ini untuk melakukan perubahan-perubahan mendasar menuju Indonesia yang lebih baik,” demikian Moeldoko. ***

 

Editor: R. Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah