Network
INDOBALINEWS - Kenaikan harga tiket pesawat dari dan menuju Nusa Tenggara Barat (NTB), disikapi dengan protes oleh politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Kenaikan harga tiket ini, kata politisi PKS NTB, Abdul Hadi, tentu akan sangat berdampak pada perkembangan pariwisata NTB.
"Padahal, pariwisata kita baru mulai bangkit," katanya, di Mataram Selasa, 5 Juli 2022.
Baca Juga: Konsumsi Ganja untuk Kurangi Sakit Pasca Kecelakaan, Putu Nova Mulai Jalani Sidang
Menurut Abdul Hadi yang juga Wakil Ketua DPRD NTB, sebagai salah satu destinasi wisata yang sudah dikenal dunia, mestinya memfasilitasi semua kemudahan, termasuk tidak menaikkan harga tiket.
Kondisi ini, kata dia, harus disikapi segera oleh pemerintah dengan membangun komunikasi aktif dengan angkasa pura, pemerintah pusat, Kemenhub, dan maskapai penerbangan.
Karena hal tersebut, sebut Abdul Hadi, adalah kewenangan dari pemerintah daerah.
Baca Juga: Menengok Karya Pelukis Ekspresionis Transformatif, Yaari Rom di Park 23 Gallery and Creative Hub
"Bila perlu mengundang lebih banyak maskapai penerbangan yang ada," katanya.
Karena dalam hal ini, bagi Abdul Hadi, keterbatasan maskapai penerbangan yang singgah di NTB, menjadi salah satu pemicu kenaikan harga tiket.
Ia juga mengatakan, janganlah diberlakukan prinsip ekonomi, karena permintaan banyak, sementara ketersediaan terbatas.
Baca Juga: 5 Tips Liburan Hemat dan Ramah Lingkungan
Dia menjelaskan, kalau saja pemerintah daerah mampu menyiapkan banyak maskapai penerbangan, tentu setiap maskapai penerbangan tidak akan berani menaikkan harga tiket.
Bahkan, kata dia, tidak menutup kemungkinan setiap maskapai penerbangan akan berlomba menurunkan harga tiketnya.
Baca Juga: Startup Digital Peserta HUB ID Accelerator 2022 Bakal Dapat Pitch Trainer Global
"Itu karena persaingan semakin banyak. Hal inilah sebenarnya yang kita harapkan agar pemerintah daerah mengambil peranan," katanya. ***
