Baca Juga: Menpora Baru Dilantik, Dito Ariotedjo Langsung Diberi Tiga Tugas oleh Pak Jokowi
Silaturrahmi dengan masyarakat pemilih, menurut HAZA, adalah kewajiban moral, sehingga kita memahami aspirasi masyarakat yang kita wakili, hingga masyarakat sendiri memiliki wakilnya di parlemen.
Pengabdian 15 tahun lebih di Partai Golkar, baginya, menjadikan sebuah kematangan pada dirinya dalam setiap langkah politik.
Baca Juga: Ricuh, Sidang Kasus Pembunuhan di PN Lombok Timur
Kalaupun ada langkah politik yang mengarah kepada black campaign, kata dia, menunjukkan bahwa itu bukan sebuah kecerdasan dalam berpolitik, dan menunjukkan sebuah kepentingan yang sifatnya instan.
"Sebagai calon wakil rakyat, harus tetap mengutamakan kepentingan rakyat, sebab siapa lagi yang diharapkan untuk menyampaikan setiap aspirasi dari rakyat, kecuali mereka yang merasa punya wakil," katanya.***