Baca Juga: Capres Ganjar Pranowo Yakin Menang Pilpres 2024, 'Banteng Tidak Pernah Cengeng'
Lebih lanjut, Parta menyatakan bahwa baliho dan bendera PDIP yang diturunkan belum dipasang kembali. Ia mengatakan bahwa ada sekitar enam baliho yang diturunkan di sekitar acara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan untuk bendera PDIP yang diturunkan banyak sekali.
"Belum dipasang. Artinya tidak semua yang dilepas dipasang (kembali). Di sekitar acara itu ada sekitar enam (baliho) bendera banyak sekali," tuturnya.
Pihaknya menyatakan bahwa belum tahu apa ada tindakan hukum untuk soal tersebut. Namun, yang pasti pihaknya menolak hal seperti itu terjadi di manapun.
"Saya kurang tahu nanti, apa dari tim hukum. Tapi intinya kita menolak hal-hal itu terjadi lagi di mana pun. Dalam negara demokrasi sosialisasi diberikan jaminan, diberikan ketentuan oleh Undang-undang agar masyarakat tahu siapa yang akan menjadi calon presiden. Jadi, jangan karena alasan presiden datang, tidak boleh ada baliho. Rasionalitasnya saya tidak temukan. Ada presiden datang, baliho harus dilepas. Jadi saya tidak menemukan rasionalitasnya," katanya.
Baca Juga: Link Live Streaming Borneo FC vs Persik Kediri, Nonton Gratis BRI Liga 1 di Sini
Sementara itu, di tempat yang sama, Ketua Dewan Pertimbangan DPD PDIP Bali I Nyoman Adi Wiryatama saat ditanya terkait masih ada kader PDIP Bali yang tidak terima terkait penurunan bendera PDIP dan baliho hal itu soal perasaan.
"Itu karena rasa, soal perasaan. Saya juga tidak terima kalau terus begitu, ke depan janganlah sampai begitu, ajaklah kita ngomong. Kalau memang mengganggu akan kita singkirkan. PDI Perjuangan paling bisa diajak ngomong soalnya," ujar Wiryatama.
Pihaknya juga meminta agar bendera PDIP dan baliho capres dan cawapres Ganjar-Mahfud dipasang kembali dan itu sesuai janji.