PDIP Dapat Intimidasi di Beberapa Kota, Hasto: Sudah Berlebihan

- 22 November 2023, 21:44 WIB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto saat konferensi pers usai acara konsolidasi pemenangan Pileg dan Pilpres 2024, di Sanur, Kota Denpasar, Bali, Rabu 22 November 2023.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto saat konferensi pers usai acara konsolidasi pemenangan Pileg dan Pilpres 2024, di Sanur, Kota Denpasar, Bali, Rabu 22 November 2023. /Dok Muamar

 

 

INDOBALINEWS - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengakui bahwa kabar dugaan intimidasi yang terjadi di beberapa kota baik terhadap dirinya dan PDIP memang benar adanya. Hal itu, kata Hasto adalah sesuatu yang berlebihan di tengah saat ini masyarakat juga sudah terbiasa berdemokrasi dengan baik.

Ia merespon juga soal dugaan intimidasi terhadap dirinya saat menggelar rapat internal partai di Palu, Sulawesi Tengah. Hasto mengatakan hal serupa juga terjadi di DPC PDIP Solo, Jawa Tengah, dan di beberapa DPC PDIP di Jawa Timur.

"Itu bukan dugaan. Kami mendapatkan laporan dari Ketua DPC kami dan dari kepala sekretariat kami, bahkan juga terjadi di DPC Solo, terjadi di beberapa DPC di Jawa Timur. Itu kan sesuatu berlebihan, padahal kita ini sudah biasa berdemokrasi dengan baik," kata Hasto, saat konferensi pers usai acara konsolidasi pemenangan Pileg dan Pilpres 2024, di Sanur, Kota Denpasar, Bali, Rabu 22 November 2023.

Baca Juga: Megawati Ingin Ganjar-Mahfud 'Merahkan' Bali Melebihi Perolehan 92% Jokowi saat Pilpres 2019

Ia juga meminta semuanya harus netral. Namun, berkenaan soal intimidasi tersebut pihaknya membiarkan rakyat yang menilai dengan kejernihan mata hatinya.

"Sehingga semuanya harus netral yang berkenaan dengan aparatur negara biarkan rakyat dengan kejernihan mata hatinya memilih pemimpin yang terbaik," imbuhnya.

Ia juga menyebutkan, bahwa proses capres dan cawapres Ganjar-Mahfud ia menilai prosesnya tepat tanpa memanipulasi hukum.

"Dan bagi kami Bapak Ganjar dan Bapak Mahfud itu prosesnya tepat, tanpa ada manipulasi hukum, tanpa menggunakan kekuatan pamannya di dalam pencalonan. Kedua tokoh tanpa ada mahar dan nol rupiah. Maka kami berdiri dengan keyakinan moralitas yang baik, meskipun ada tekanan kami menyakini suara rakyat yang menentukan masa depan Indonesia," ujarnya.

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x