Siap Edar Vaksin Covid 19 Buatan Dalam Negeri Lagi, Halal

29 September 2022, 11:10 WIB
Ilustrasi vaksinasi booster /mediacenter.riau.go.id/

INDOBALINEWS - Indonesia kembali akan menyiapkan vaksin buatan dalam negeri untuk masyarakat yang sudah siap edar.

Vaksin ini tercatat sudah mendapatkan izin edar darurat Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala BPOM RI Penny K Lukito saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX DPR RI di Jakarta, Selasa 27 September 2022.

Baca Juga: World Tourism Day 2022, ITDC Terima Sertifikat Destinasi Pariwisata Berkelanjutan Lagi

"Vaksin dalam negeri IndoVac yang dari Bio Farma dengan Baylor College of Medicine (BCM) itu sudah dapat EUA untuk vaksin primer dewasa," kata Penny K Lukito seperti dilansir dari Antara Kamis 29 September 2022.

Ia mengatakan IndoVac menjadi vaksin COVID-19 buatan dalam negeri kedua yang memperoleh EUA BPOM RI, selain vaksin berplatform mRNA produksi PT Etana.

Baca Juga: Berkas Ferdy Sambo Lengkap, Mahfud MD Apresiasi Profesionalitas Polri dan Kejagung

Menurut Penny, Vaksin IndoVac juga telah menerima sertifikasi halal dari otoritas berwenang di Indonesia setelah melalui rangkaian pemeriksaan proses produksi.

"Semua vaksin dalam negeri adalah vaksin halal. Termasuk yang Etana yang mRNA juga halal," katanya.

Baca Juga: Puan Maharani Temui Petani, Nelayan di Kabupaten Badung Bali, Medsos Heboh

Sementara, Vaksin InaVac produksi PT Biotis Pharmaceutical Indonesia bekerja sama dengan peneliti Universitas Airlangga masih merampungkan proses uji klinik fase akhir vaksin primer dan booster.

Penny mengatakan, EUA Vaksin IndoVac menjadi menjadi syarat yang harus ditempuh produsen sebelum dirilis kepada masyarakat. Selain itu, EUA tersebut juga menjadi tiket lanjutan untuk uji klinik dosis penguat atau booster.

Sebelumnya, Direktur Utama BUMN Farmasi PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir menyatakan kesiapan pihaknya memproduksi 20 juta dosis vaksin IndoVac, untuk tahap awal.

Baca Juga: Naik Pesawat ke Malaysia Tak Wajib Pakai Masker

Jumlah tersebut dapat dinaikkan menjadi 40 juta dosis per tahun pada 2023 dengan penambahan fasilitas produksi.

Selanjutnya, kapasitas produksi bisa dinaikkan lagi menjadi 100 juta dosis per tahun pada 2024, tergantung pada kebutuhan dan permintaan.***

 

Editor: Shira Ade

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler