RSUP Prof Ngoerah Bali dengan Pengampuan RS PON Terapkan Coiling Penanganan Stroke

27 Desember 2022, 08:56 WIB
Zoom saat penjelasan tindakan coiling di RSUP Prof Ngoerah , Senin 26 Desember 2022. /Screenshoot zoom meeting.

INDOBALINEWS - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. dr. I Gusti Ngoerah Bali melakukan tindakan Coiling, teknologi terkini dalam penanganan stroke dengan pengampuan dari RS PON (Rumah Sakit Pusat Otak Nasional) Senin 26 Desember 2022.

Menkes Budi Gunadi Sadikin, saat zoom Proctoring Stroke RSUP PON mengapresiasi tindakan coiling yang dilakukan RSUP Prof Ngoerah dengan program pengampuan dari RS PON.

Untuk diketahui RSUP Prof Ngoerah merupakan rumah sakit yang diampu oleh RS PON.

Baca Juga: Terbaik dari 3 yang Direkomendasikan Pansel, Silmy Karim Ditunjuk Sebagai Dirjen Imigrasi

Program pengampuan ini diharapkan bisa dilakukan oleh RSUP I Gusti Ngurah terhadap sejumlah RS di kabupaten/kota di Bali dan sebagian rumah sakit yang ada di NTB maupun NTT.

''Selamat atas terselenggaranya aktivitas coiling di RS Ngoerah. Di sisa waktu saya sebagai Menkes ingin sekali menyelesaikan transformasi pilar kedua yaitu transformasi sistem layanan rujukan dengan memastikan bahwa seluruh rumah sakit di kabupaten/kota dan provinsi bisa melayani standar layanan kesehatan tertentu,'' ujar Menkes Budi saat memberikan sambutan lewat zoom Senin 26 Desember 2

Dikatakan Menkes Budi, stroke merupakan penyakit yang menyebabkan kualitas hidup seseorang menjadi buruk. Jumlah kasus meninggal bisa mencapai hingga ribuan setiap tahun. Bahkan kasus kecacatan bisa lebih tinggi 2 kali lipat dari kasus kematian.

Baca Juga: Anak dan Ibu WNA Inggris Terpisah Saat Naik Mobil Online di Bali, Ini Penjelasan Drivernya

''Oleh karena itu saya benar-benar minta rumah sakit RS PON untuk mengaktifkan fungsi pengampuannya dan mesti diingat-ingat targetnya adalah 34 provinsi harus bisa bedah otak terbuka, dan RS PON juga harus memastikan 514 kabupaten/kota bisa melakukan intervensi non bedah seperti Coiling,'' ungkap Menkes Budi Gunadi.

Sementara itu Direktur Utama RS PON dr. Mursyid Bustami menjelaskan tindakan coiling ini merupakan suatu program pengampuan yang dilakukan di berbagai rumah di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Libur Nataru, Lebih Dari 280 Ribu WNA Masuk ke Bali Lewat Bandara

Secara garis besar penyebab stroke ada dua yakni stroke karena penyumbatan pembuluh darah dan stroke karena pecahnya pembuluh darah. Sebagian dari yang pecah pembuluh darah itu disebabkan oleh pecahnya aneurisma.

Dikatakan dr. Mursyid, aneurisma itu adalah satu titik lemah yang membentuk kantong di pembuluh darah di otak yang memang sudah ada dan suatu saat bakal pecah. Penyebab pecah terbanyak adalah karena tegangan darah tinggi.

''Jadi pada pasien ini tentunya untuk menghindari risiko terjadinya pecah pembuluh darah itu maka harus dilakukan suatu tindakan,'' kata dr. Mursyid.

Baca Juga: Transfer Pemain Liga 1: Rachmad Hidayat Kembali, Dirumorkan Jadi Rekrutan Pertama PSS Sleman

Ada dua tindakan yang bisa dilakukan. Pertama adalah tindakan Coiling, dengan memasukkan koil seperti kawat atau benang ke dalam kantong yang bakal pecah. Yang kedua adalah tindakan clipping atau melakukan klip (penjepitan).

''Yang hari ini dilakukan adalah coiling. Untuk melakukan ini diperlukan SDM dan sarana prasarana yang memadai. Di RSUP Ngoerah ini alatnya semuanya sudah ada, kamar cath lab nya sudah memenuhi syarat, dan SDM-nya pun sudah ada,'' tutur dr. Mursyid dalam pernyataan resmi Kemkes.go.id.

Baca Juga: Samsung dikabarkan Akan Rilis Seri Galaxy S23, Cek Jadwal Launching di Sini

Yang dilakukan adalah salah satu tindakan untuk menyumbat pembuluh darah yang berpotensi pecah pada suatu waktu tertentu. Pasien ini berasal dari Nusa Tenggara Timur dari Lembata.

Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. I Nyoman Gede Anom mengatakan stroke ini adalah satu dari 4 penyebab kematian terbanyak.

Baca Juga: Liga 1: Bali United Lampaui Capain Musim Sebelumnya, Coach Teco Enggan Jumawa

Ke depan RSUP Ngoerah harus mampu melakukan pengampuan terhadap rumah sakit rumah sakit di kabupaten/kota di Provinsi Bali.

''Kami di Bali ada 9 kabupaten/kota yang memiliki Rumah Sakit Madya dan satu Rumah Sakit Provinsi. Nanti ke depan akan diadakan juga kegiatan Rumah Sakit Pengampuan ya mungkin diampu oleh Rumah Sakit Umum Ngoerah,'' ucap dr. I Nyoman. ***

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler