Hari Peduli Antibiotik Sedunia: Bijak Memakai Antibiotik

19 November 2023, 18:59 WIB
Ilustrasi antibiotik (ANTARA/Artem Podrez) /

 

INDOBALINEWS - Pemakaian antibiotik saat sakit menjadi hal yang biasa sepanjang direkomendasikan oleh resep dokter. Antibiotik adalah jenis obat yang berfungsi melawan infeksi bakteri. 

Selain sebagai perlawanan, manfaat antibiotik adalah untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri pada kondisi tertentu. Kendati sangat penting untuk proses penyembuhan, tapi masyarakat juga harus tahu Perlu Anda ketahui bahwa penggunaan antibiotik tidak boleh sembarangan, karena konsumsi yang tidak sesuai anjuran berisiko meningkatkan terjadinya resistensi antibiotik.

Karena itu, seiring dengan diperingatinya Hari Peduli Antibiotik Sdunia 18 November 2023 dan Minggu Kesadaran Antibiotik Sedunia pada 13-19 November 2023 ini, diharapkan semua orang paham akan pentingnya anjuran pemakaian antibiotik.

Baca Juga: Transfer Pemain Liga 1: Legiun Asing Persis Solo Berpotensi Out, Rafael Silva Follow akun Kaesang Pangarep

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Dr. dr. Qodri Santosa, M.Si.Med., Sp.A. mengajak seluruh dokter untuk bijak dalam menggunakan antibiotik pada pengobatan pasien terutama pasien anak.

"Bijak dalam menggunakan antibiotik, panas (demam) pakai antibiotik sesuai indikasinya," kata dosen mata kuliah Ilmu Kesehatan Anak itu saat dihubungi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu 19 November 2023 dilansir dari Antara.

Ia mengatakan terkait isu kelangkaan antibiotik di seluruh dunia yang mewarnai peringatan Hari Peduli Antibiotik Sedunia yang diperingati setiap tanggal 18 November.

Baca Juga: Penyebaran 200 Juta Telur Nyamuk Wolbachia di Bali Ditolak Pj Gubernur Bali

Biasanya, kata dia, penyakit yang diberi antibiotik adalah penyakit-penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan virus.

"Jangan sampai panas sehari, langsung dikasih antibiotik. Selain boros, kalau suatu saat dia perlu, saking seringnya pakai antibiotik, malah jadi kebal," kata Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kabupaten Banyumas itu.

Menurut dia, industri farmasi sebenarnya terus berkembang dan telah menghasilkan beberapa antibiotik baru.

Baca Juga: Waduh! Sampah Dari Kawasan Suci Besakih Dibuang ke Jurang, Padahal Ada TPS3R

Akan tetapi, kata dia, sering kali dokter sangat mudah memberikan antibiotik kepada pasiennya, sehingga hal itu diduga sebagai salah satu penyebab terjadinya kelangkaan antibiotik.

Bahkan, lanjut dia, ada istilah bahwa antibiotik itu sebagai tameng terakhir dalam pengobatan. Ia mengakui bahwa dalam pengobatan sebenarnya tidak ada pengganti antibiotik.

Baca Juga: Viral di Medsos Kapal Blue Lagoon Tenggelam Hebohkan Bali, Ini Faktanya

"Yang paling penting justru ketika tidak ada indikasi, jangan dikasih antibiotik, kalau memang butuh antibiotik ya dikasih," kata dokter Qodri.***

Editor: Shira Ade

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler