Ada Virus Zombie dari Kutub Utara yang Jika Meleleh jadi Potensi Pandemi Berbahaya bagi Manusia

27 Januari 2024, 18:30 WIB
Ilustrasi virus zombie. /Pixabay/

INDOBALINEWS - Belum tuntas 100 persen ketakutan warga bumi akan virus covid 19 hilang karena di beberapa negara masih ditemukan kasus varian barunya, saat ini virus lainnya mengintai.

Virus Zombie, para ilmuwan menyebutnya saat ini berpotensi menjadi ancaman kesehatan terbaru.

Menurut para ahli virus ini akan jadi potensi ancaman baru jika kutub meleleh sebab saat ini virus zombie masih membeku di lapisan es Kutub Utara.

Dan jika pemanasan global makin mengkhawatirkan maka virus ini beresiko dapat lepas. Akibatnya akan menimbulkanwabah penyakit atau pandemi. Para ilmuwan menyebut mikroba Methuselah sebagai virus zombie.

Baca Juga: Juventus vs Empoli Pekan 22 Liga Italia, Tayang Jam Berapa dan Live di TV Mana? Cek Link Live Serie A di Sini

"Strain mikroba Methuselah ini, atau yang juga dikenal sebagai virus zombie, telah diisolasi oleh para peneliti yang telah menimbulkan kekhawatiran bahwa keadaan darurat medis global baru dapat dipicu, bukan oleh penyakit yang baru dikenal dalam ilmu pengetahuan, melainkan oleh penyakit dari masa lalu," demikian laporan The Guardian, melansir Times of India, Jumat 26 Januari 2024 dilansir dari Antara.

Ahli virus dari Erasmus Medical Center di Rotterdam, Marion Koopmans mengatakan kepada media setempat bahwa ada risiko nyata bahwa mungkin ada virus dari kutub yang mampu memicu wabah penyakit, kemungkinan seperti bentuk polio kuno.

Dia mengimbau ilmuwan dan masyarakat untuk harus berasumsi bahwa hal seperti ini bisa saja terjadi sewaktu-waktu.

Baca Juga: Viral, Wisatawan asal Inggris Ini Ngaku Tertipu Iklan Pariwisata Pantai Kuta, Soroti Macet dan Tumpukan Sampah

Pada tahun 2023, ahli genom Jean-Michel Claverie dan ilmuwan material Chantal Abergel menemukan beberapa megavirus permafrost, salah satunya berasal dari 48.500 tahun yang lalu. Pada 2014, para peneliti dari Universitas Aix-Marseille menjadi yang pertama mengisolasi virus dari lapisan es purba.

Permafrost adalah jenis tanah atau sedimen yang tetap membeku selama sebagian besar tahun, biasanya selama setidaknya dua tahun berturut-turut.

Ditemukan di daerah dingin seperti Kutub Utara dan Antartika, permafrost mengandung es, tanah, dan bahan organik.

Baca Juga: Gibran Kampanye di Bali: Enggan Tanggapi Keputusan Mundur Mahfud, 'Saya Cuti Saja'

Kondisinya yang membeku memiliki peran penting dalam melestarikan peninggalan tumbuhan dan hewan purba. Namun, peningkatan suhu global menjadi ancaman bagi permafrost, yang menyebabkan pencairan, yang dapat melepaskan karbon dan metana yang tersimpan, sehingga memperparah perubahan iklim. ***

Editor: Shira Ade

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler