Vaksinasi Saat Berpuasa, Cek Kenapa Manfaatnya Bisa Lebih Baik

- 18 April 2021, 08:57 WIB
Ilustrasi Pelaksanaan vaksinasi massal di Denpasar.
Ilustrasi Pelaksanaan vaksinasi massal di Denpasar. /Shira Ade IndoBaliNews

INDOBALINEWS - Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam fatwanya telah menegaskan vaksinasi Covid-19 tidak membatalkan puasa karena vaksin disuntikkan dan tidak melalui lubang tertentu pada tubuh manusia.

Hal itu tercantum dalam Fatwa Nomor 13 Tahun 2021 tentang Hukum Vaksinasi Covid-19 pada Saat Berpuasa. Dalam proses penyuntikan ada yang melalui pembuluh darah kemudian masuk ke pencernaan, ada penyuntikan lewat intramascular atau otot.

Kalau penyuntikan seperti infus, masuk di pembuluh darah dan masuk pencernaan, itu membatalkan puasa. Sementara penyuntikan vaksin tidak melalui pembuluh darah atau tidak masuk ke pencernaan, karenanya tidak membatalkan puasa.

Baca Juga: Si Ganteng Aldebaran, Arya Saloka Divaksin Saat Kick Off Vaksinasi Pelaku Ekraf

Baca Juga: WNA Australia Meninggal Dalam Penginapan di Sanur Bali, Diduga Sakit

Karenanya Kementerian Kesehatan tetap melangsungkan vaksinasi Covid-19 selama bulan Ramadhan 1442 H/2021 M. Sejumlah pakar kesehatan juga mengatakan pelaksanaan vaksinasi covid-19 diperbolehkan meski penerima sedang berpuasa Ramadhan karena tidak ada perbedaan kondisi imunitas tubuh selama berpuasa dengan tidak berpuasa.

 

“Justru menurut para ahli, imunitas kita selama bulan puasa akan lebih meningkat jika dibandingkan ketika tidak berpuasa. Hal tersebut didukung dengan pola makan saat sahur dan buka puasa yang diterapkan dengan baik,” kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Kathi Swaputri Kancana, Sp.PD dalam pernyataan resmi Sabtu 17 April 2021.

Baca Juga: Bali Tetap Jadi 3 Besar Destinasi Yang Paling Dirindukan dan Ingin Dikunjungi Turis Dunia

Baca Juga: Seorang Pemuda Tewas Tertimpa Mobil Saat Menolong Anjing yang Terjepit Terot

Dokter Kathi Swaputri menambahkan, pelaksanaan vaksinasi covid-19 pun disarankan ketika berpuasa. Ia menuturkan, pakar dan kepala laboratorium Universitas Fakeeh Dubai, Dr Paalat Menon, mengatakan selama berpuasa respon imunitas justru akan meningkat dua kali lipat. Sebab, setelah 12 jam pascapuasa, makrofag pada sistem imunitas akan bekerja lebih cepat untuk membersihkan sel-sel mati dalam tubuh.

 

Proses tersebut disebut autofagi di mana sistem imun kita menjadi lebih sensitif. Itulah juga mengapa puasa sangat baik untuk pasien-pasien dengan diabetes, tuberculosis, dan penyakit metabolik lainnya.

Baca Juga: Ketika 1,5 Ton Bantuan Rendang Naik Heli BNPB Untuk Lauk Korban Bencana NTT

Ia menjelaskan, pada dasarnya tidak ada dampak atau efek tertentu dari vaksinasi COVID-19 ketika orang berpuasa atau tidak berpuasa. Setelah mendapat vaksin, tubuh mulai merespons vaksin yang masuk untuk membentuk antibodi yang akan tercapai maksimal hingga 28 hari pascavaksin dosis kedua.

Pada beberapa kondisi memang akan terjadi reaksi seperti nyeri pada bekas suntikan yang akan hilang sekitar maksimal dua hari setelah vaksinasi atau reaksi lainnya seperti kelelahan. "Reaksi tersebut merupakan respons tubuh kita yang sedang bekerja membentuk antibodi,” katanya seperti yang dikutip dari antaranews.com.

Baca Juga: Pencuri Spesialis NMax Biasa Lepas Motor Curian 7,5 Juta di Online, Sudah Beraksi 15 Kali

Dia mengingatkan, pola makan yang baik selama puasa penting untuk menjaga daya tahan tubuh. Penting untuk mengonsumsi karbohidrat dan protein sebagai sumber energi selama berpuasa di bulan Ramadhan.

"Asupan vitamin, termasuk vitamin D, juga dapat membantu mempertahankan daya tahan tubuh selama pandemi di bulan Ramadhan ini.***

 

 

 

Editor: Shira Ade

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah