Kenapa Long Covid-19 Bisa Menyebabkan Kabut Otak? Begini Cara Mengatasinya

- 1 Agustus 2021, 11:34 WIB
Covid-19 dapat mempengaruhi orang dalam beberapa cara yang berbeda –mungkin Anda hanya memiliki gejala ringan selama beberapa minggu– tetapi yang lain menderita apa yang dikenal sebagai Covid-19 yang lama.
Covid-19 dapat mempengaruhi orang dalam beberapa cara yang berbeda –mungkin Anda hanya memiliki gejala ringan selama beberapa minggu– tetapi yang lain menderita apa yang dikenal sebagai Covid-19 yang lama. /Freepik

INDOBALINEWS - Covid-19 dapat mempengaruhi orang dalam beberapa cara yang berbeda –mungkin Anda hanya memiliki gejala ringan selama beberapa minggu– tetapi yang lain menderita apa yang dikenal sebagai Covid-19 yang lama.

kebanyakan Penderita Covid-19 akan pulih sepenuhnya dalam 12 minggu, beberapa diketahui mengalami gejala jauh melampaui periode infeksi awal.

Ini kemudian dikenal sebagai Covid-19 panjang – atau sindrom pasca-Covid – dan satu dari lima orang yang dites positif terkena virus terus mengalaminya.

Baca Juga: 10 Jurus Pencegahan bagi Penderita Diabetes di Tengah Pandemi Covid-19

Muncul dengan berbagai gejala, mulai dari kecemasan hingga palpasi jantung dan pusing, dengan 'kabut otak' yang biasa dilaporkan sebagai salah satu aspek yang lebih melemahkan dari Covid panjang.

Kabut otak bukanlah kondisi medis seperti itu, tetapi kombinasi gejala yang relatif umum yang dapat mempengaruhi memori dan konsentrasi Anda.

Dr Steve Allder, Konsultan Neurologis di Re:Cognition Health mengatakan kepada Metro.co.uk pada Jumat 30 Juli 2021 bahwa kabut otak dapat terasa seperti mabuk yang terus-menerus.

Dalam istilah medis, pemikiran Anda terasa lambat, berjuang lama untuk menemukan kata yang tepat, untuk membayar perhatian dan konsentrasi dan Anda menjadi lebih pelupa dan mudah tersinggung.

Baca Juga: Varian Delta Dominasi Dunia, WHO Sebut Penanganan Pandemi Covid-19 Terhambat

Halaman:

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Metro


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x