Ketua PEKI Bali Dilantik, Ini Tantangan dan Inovasi serta Fokusnya

- 10 Juni 2023, 23:18 WIB
Pelantikan dan pengambilan sumpah PEKI Bali Sabtu 10 Juni 2023.
Pelantikan dan pengambilan sumpah PEKI Bali Sabtu 10 Juni 2023. /Dok Putri

INDOBALINEWS - Ketua Perkumpulan Entomologi Kesehatan Indonesia (PEKI) Provinsi Bali Dr. Sang G. Purnama mengatakan perlunya dikembangkan inovasi dalam bidang entomologi kesehatan.

Ia juga berkomitmen untuk mendorong perkembangan teknologi terkini yang inovatif untuk mempermudah pemantauan vektor dan pengendalian penyakit yang disebabkan serangga.

Hal itu dikatakannya usai dilantik sebagai Ketua PEKI Provinsi Bali masa jabatan 2023-2027 pada Sabtu 10 Juni 2023 di Kantor Kesehatan Kelas 1 Denpasar.

Baca Juga: Bijak Menabung di Bank: Begini Langkah Cermat Nasabah agar Simpanan Aman Dijamin LPS

Acara dihadiri oleh Konsil Kesehatan Lingkungan, Ketua Umum PEKI, Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala KKP Kelas 1 Denpasar, Direktur Poltekes Denpasar serta anggota entomolog.

"Ada beberapa tugas atau PR yang menjadi fokus kedepannya, salah satunya penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD)," ujar Ketua PEKI Bali.

Lebih lanjut dikatakannya sebagai provinsi yang endemis dengan penyakit Demam Berdarah, kemudian banyak tantangan seperti leptospirosis kemudian nantinya ada penyakit-penyakit baru. 

Baca Juga: Imigrasi Singaraja Deportasi 2 WNA Rusia dan 1 WNA Singapura yang Salah Gunakan Izin Tinggal di Bali

"Sekarang ini kan Demam Berdarah dan Cikungunya jadi masalah ya jadi itu salah satu peranan entimologi kesehatan untuk melakukan upaya-upaya penanggulangannya. Terutama juga sanitasi di pemukiman, Pelabuhan dan Bandara,” jelasnya lagi.

Dikatakannya, tren kasus DBD di Bali cukup tinggi. Masih banyak daerah endemis yang sekarang ini banyak ditemukan kasus-kasus terinfeksi DBD bukan hanya pada warga lokal.

Tetapi juga wisatawan mancanegara. Beberapa laporan pun telah ia dapatkan salah satunya dari Jepang tentang wisatawannya terinfeksi DBD.

Baca Juga: Detik Detik Momen Bersejarah Pesawat Terbesar di Dunia Airbus A380 Emirates Mendarat Perdana

"Tentunya ini juga menjadi tantangan kesehatan wisata di Provinsi Bali. Jadi ini akan menjadi tantangan cukup besar untuk penanggulangan penyakit vektor,” imbuhnya. 

Untuk DBD, tambahnya perlu inovasi-inovasi baru dan dari entimologi kesehatan akan mendukung kegiatan-kegiatan yang inovasi untuk penanggulangan DBD.

"Kami sendiri mengembangkan sistem survailance digital untuk melakukan deteksi penularan penyakit-penyakit vektor jadi kita bisa mendapatkan data secara ter-integrasi,” bebernya.

Baca Juga: Gubernur BI: Bali Bisa Jadi Pusat Industri Digital di Indonesia hingga Dunia

Selain DBD, beberapa penyakit yang menjadi fokus yakni Malaria. Kendati Bali kini bebas dari wabah Malaria, menurutnya itu merupakan tantangan besar selanjutnya, karena Provinsi Bali akan mengembangkan obyek wisata mangrove dan malaria akan berpotensi besar saat obyek wisata malam dikembangkan.

Terlebih pekerja di mangrove yang biasanya didominasi oleh pekerja-pekerja dari NTT atau Papua yang memang berasal dari daerah endemis malaria. 

“Jadi kalau terjadi infeksi malaria di Bali maka akan menjadi wabah luar biasa dan ini tantangan besar. Kami usulkan tetap melakukan survailance vektor ya jadi pendataan-pendataan vektor."

Baca Juga: Mantra Ardhana Pamerkan 27 Karya di Santrian Gallery lewat 'Kissing the Poetry', Begini Maknanya

Acara pelantikan dirangkai dengan sumpah profesi entomolog kepada 56 orang di seluruh Indonesia secara daring dengan perwakilan dari agama Hindu, Islam dan Kristen Protestan.

Kepengurusan PEKI Provinsi Bali adalah yang pertama dan ini menjadi sejarah baru dalam memajukan profesi entomolog kesehatan.

Tantangan penyakit yang ditularkan oleh vektor semakin berkembang sehingga perlu dilakukan inovasi untuk pengendaliannya. 

Baca Juga: Bule Telanjang saat Pertunjukan Tari di Ubud yang Viral di Medsos Pulang ke Jerman Pakai Emirates Airlines

Dr. Sang Gede Purnama, SKM, MSc adalah dosen kesehatan masyarakat di Universitas Udayana yang telah banyak melakukan penelitian tentang vektor penular penyakit. 

Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa PEKI adalah organisasi profesi entomolog kesehatan yang sangat dibutuhkan di Provinsi Bali.

Bali sebagai Kawasan pariwisata membutuhkan ahli pengendalian vektor untuk mengurangi kasus infeksi penyakit penular vektor. 

Baca Juga: Viral Ganjar Tak Lolos Daftar Capres di KPU Gara Gara Anies Dijegal? Cek Faktanya

Sebagai Ketua PEKI yang baru, dia menekankan pentingnya kerja sama antara institusi, peneliti, dan pemerintah dalam mengatasi masalah kesehatan yang terkait dengan serangga vektor penyakit.

Dia berencana untuk memperkuat kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait dan organisasi kesehatan untuk meningkatkan pemahaman dan penanganan vektor penyakit yang berdampak pada kesehatan masyarakat.

Pada akhir pidatonya, ia mengajak semua anggota PEKI untuk bersatu dan bekerja sama dengan semangat kebersamaan dalam menghadapi tantangan entomologi kesehatan di masa depan.

Baca Juga: Miris, Indonesia 'Juara 3' Jumlah Perokok Terbesar di Dunia

Dia menegaskan bahwa dengan kolaborasi yang kuat dan komitmen yang tinggi, PEKI akan dapat berkontribusi besar bagi masyarakat. 

Sebelum acara pelantikan juga diadakan Seminar tentang inovasi entomologi kesehatan dilakukan sehari sebelumnya dalam bentuk webinar yang dihadiri 259 orang peserta dari seluruh Indonesia.

Baca Juga: Menikmati Keindahan Sunset di Bali dari Atas Kapal Pesiar Shivanna

Webinar ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan entomol kesehatan terhadap hasil-hasil penelitian terbaru dalam pengendalian vektor. ***

 

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x