Network
INDOBALINEWS – Generasi milenial atau yang disebut Gen Z ini sering melontarkan kata-kata kena mental. Lalu apa sih sebenarnya yang dimaksud? Bagaimana pandangan masyarakat terhadap kesehatan mental tersebut? Pertanyaan-pertanyaan tersebut mulai muncul dengan banyaknya influencer yang mengangkat perihal masalah ini.
Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan mental adalah kondisi dimana kesejahteraan mental yang dapat membuat seseorang mengatasi tekanan hidup, menyadari kemampuannya, belajar dengan baik dan bekerja dengan baik , serta berkontribusi pada komunitasnya.
Jadi hal itu menjadi perbincangan yang hangat khususnya bagi remaja yang masih pada tahap emosi yang labil.Kemudian, apakah ada gejala tertentu yang disebabkan dari kena mental atau terganggunya kesehatan mental?
Baca Juga: Liga 1: Pelatih PSIS Semarang Janjikan Permainan Ketat Hadapi Persija Jakarta
Berikut gejala gangguan mental pada remaja menurut informasi yang diambil dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes):
1. Perubahan sikap
Hal ini dapat dilihat dari berubahnya sikap anak, baik di sekolah maupun di rumah. Misalnya perilaku anak biasanya yang mudah marah, berkata kasar, dan merasa frustasi.
2. Suasana hati atau mood yang berubah-ubah
Suasana hati berubah secara drastis dalam jangka waktu singkat hingga jangka waktu tertentu. Perubahan ini menyebabkan rusaknya hubungan keluarga, teman hingga orang terdekat. Suasana hati yang gampang berubah juga merupakan gejala umum dari depresi, ADHD sampai kelainan bipolar.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Anime Sport Populer, Cocok untuk Penggemar Olahraga
3. Sulit untuk fokus atau berkonsentrasi
Gejala ini dapat ditemukan pada anak seperti sulit mempertahankan konsentrasi dalam waktu yang lama, kesulitan untuk duduk diam dan membaca. Masalah ini akan membuat prestasi anak menurun di sekolah.
4. Berat badan yang turun
Gangguan kesehatan mental pada anak dapat mengakibatkan terganggunya anak secara fisik. Anak yang mengalami stress hingga depresi terkadang membuat para remaja kehilangan nafsu makan.
