NCT Dream Rilis Album ‘Glitch Mode’, Pemesanan Telah Lampaui Dua Juta Keping

29 Maret 2022, 10:47 WIB
NCT Dream meluncurkan album baru 'Glitch Mode' yang meraih rekor penjualan lebih dari dua juta keping. /Youtube NCT Dream

INDOBALINEWS – Salah satu grup K-Pop, NCT Dream, meluncurkan album Glitch Mode pada senin 28 Maret 2022.

Perilisan Glitch Mode tercatat kurang dari setahun sejak NCT Dream mewarnai musim panas lalu melalui Hot Sauce.

Glitch Mode dinilai menandai kembalinya grup dalam hampir sembilan bulan sejak pekerjaan mereka sebelumnya.

Baca Juga: Sekjen PDIP Minta Wacana Penundaan Pemilu 2024 Dihentikan karena Dinilai Tidak Produktif

Dalam sebuah konferensi pers yang dipandu Doyoung NCT 127, Mark menggambarkan album baru berisi 11 lagu sebagai sebuah album yang telah ditingkatkan dibandingkan dengan mereka merilis album penuh pertama pda tahun lalu.

Jeno menambahkan apa yang dideskripsikan Mark. Dia mengatakan ingin meluangkan waktu untuk berterima kasih kepada penggemar atas semua cinta yang telah dikirimkan kepada kami ketika kami merilis album pertama.

Dia, seperti dikutip dari The Korea Herald, Selasa 29 Maret 2022 mengaku terkejut ketika mendengar tentang jumlah album yang telah terjual.

Jeno berjanji akan terus menunjukkan penampilan dan penampilan yang bagus melalui album grupnya.

Baca Juga: Will Smith Raih Piala Oscar sebagai Aktor Terbaik, Sesaat Seusai Tonjok Chris Rock di Panggung Academy Awards

Melalui album baru ini, NCT Dream yang beranggotakan tujuh personel mencapai rekor "jutaan-penjual" kedua seiring pemesanan awal album telah melampaui angka dua juta atau tepatnya 2.030.000 eksemplar pada hari Minggu 27 Maret 2022.

Jumlah ini melebihi penjualan album Hot Sauce yang tercatat terjual lebih dari 1,71 juta keping.

Berbicara mengenai lagu-lagu dalam album, termasuk lagu utama Buffering (Glitch Mode), Haechan menyebutnya sebagai lagu dansa berbasis hip-hop dengan hook dan nyanyian yang membuat ketagihan. Lagu ini, kata dia, akan terus ingin Anda dengar.

Sang vokalis melanjutkan dengan mengatakan komposer memberikan lagu yang paling cocok dengan konsep NCT Dream.

Baca Juga: Pemecatan Dokter Terawan Banyak Dipertanyakan, Disinggung soal DSA hingga Vaksin Nusantara

Dan seperti judulnya, istilah buffering digunakan untuk mengibaratkan bagaimana seseorang melakukan buffer ketika melihat kekasihnya. Mark berpartisipasi dalam menulis lirik untuk pembuatan rap.

Sang maknae alias personel termuda, Jisung menimpali, dia mengatakan koreografinya menunjukkan bagaimana mereka buffer, dan gerakan tariannya mudah diikuti.

Ketika ditanya tentang video musik untuk lagu, Chenle menuturkan keseluruhan alur cerita yakni tentang bagaimana kesalahan akibat jatuh cinta dan mengisyaratkan setiap rekannya memainkan dua peran dalam video musik: Seorang karyawan toko game dan seorang dewa asmara.

Renjun menyela buffering dalam video musik diambil dengan membuat musik 0,5 kali lebih cepat dari lagu aslinya. Dia dan rekan-rekannya menari mengikuti lagu dua kali lebih cepat.

Baca Juga: Dua Jenazah Korban Serangan KKB Telah Dievakuasi, Warga Memilih Diam di Rumah

Terlepas dari judul lagu, penyanyi rap grup yakni Mark, Jaemin, Jisung dan Jeno mendaftarkan diri mereka sebagai penulis lirik di album. Keempatnya menulis untuk lagu It’s Yours, Replay, Never Goodbye dan Saturday Drip sebagai lagu unit rap.

Kali ini, NCT Dream beralih dari konsep remaja ke tampilan yang dewasa. Haechan mengatakan ingin menunjukkan grupnya telah lebih matang dari album sebelumnya, dan seperti yang terlihat di foto konsep, konsep keseluruhan album cocok dengan irama lagu.

Ketika ditanya tentang perubahan bertahap yang telah dilalui NCT Dream sejak debutnya melalui Chewing Gum, Jaemin berpendapat grupnya telah melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam mengarsipkan konsep remajanya.

 “Kami sudah mencurahkan begitu banyak usaha, dan kami bisa berkembang karena NCTzen, meskipun kami masih seperti anak kecil saat bermain,” ujar dia sambil tertawa dan berterima kasih kepada para penggemar.

Baca Juga: Intibios Hadirkan Lab, Klinik, dan Farmasi di Denpasar, Enggartiasto: Tahun Ini Akan Dirikan 20 Klinik

Kemudian, karena konsep grup telah mengalami perubahan besar dari remaja menjadi dewasa, Mark menggambarkan NCT Dream sebagai grup yang terus menuju matang.

“Aku pikir ini menggambarkan warna musik kami karena banyak orang telah melihat kami tumbuh selama bertahun-tahun, dan itu tercermin dalam musik kami. Glitch Mode yakni sesuatu yang berbeda dari Hot Sauce, dan pola pikir kami telah matang. Berjuang untuk hal-hal baru -- ini adalah sesuatu yang paling menggambarkan warna kami," papar Mark.

Mark juga menambahkan film komedi kriminal Korea berjudul Attack the Gas Station menjadi inspirasi besar untuk konsep grup dan video musiknya.

“Konsep itu muncul di benakku setelah mendengarkan Glitch Mode, dan kami ingin mengungkapkan betapa tidak normalnya semua orang. Pakaian berwarna pink juga muncul di gambar teaser kami yang menandakan error," tutur dia.

Baca Juga: Qatar Airways Kembali Terbangi Rute Doha-Denpasar PP, Penerbangan Perdana Angkut 222 Penumpang

Terkait konsep, Jeno mengatakan konsep untuk judul lagu cukup solid dan cocok untuk lagu Buffering, sehingga dia merasa akan ada banyak elemen menyenangkan yang bisa dia tunjukkan melalui berbagai pertunjukan.

Jisung menuturkan, sebagian besar rekan satu grupnya mengatakan Buffering adalah lagu yang paling berkesan, dan dia pun menyukainya karena banyak elemen yang bisa digunakan sebagai koreografi.

Di pengujung acara, Mark mengucapkan terima kasih atas dukungan para penggemar.

“Kami tidak bisa mulai mempersiapkan album tanpa memikirkan NCTzens. Kami telah menyatu dalam pikiran kami terhadap penggemar kami di album ini. Kami akan terus melakukan itu di album kami yang akan datang," ujarnya.***

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler