INDOBALINEWS - Menyusul semakin melandainya pandemi covid 19 di Bali, sejumlah gelaran acara MICE (Meeting, Incentive Convention dan Exhibition) berskala lokal, nasional hingga internasional kembali ramai.
Salah satu event nasional yang dihadiri antusias para peserta adalah ajang Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-10 Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Melati di Prime Plaza Hotel, Sanur – Denpasar.
Dalam acara pembukaan Rakernas HARPI Senin 31 Oktober 2022 malam, 400 peserta Rakernas dari 26 DPD seluruh Indonesia dibuat terpesona oleh pagelaran seni dan penampilan 11 pasang 'Payas' Pengantin Pulau Dewata.
Baca Juga: Jelang KTT G20: Polisi Masuk Pasar Himbau Prokes
Tak hanya itu para peserta Rakernas juga berkesempatan mengobati kerinduan dengan Maestro Rias Pengantin Bali Almarhum Made Lilin Andayani Luwur atau Made Lin, lewat pemutaran video kenangan beliau.
Made Lin adalah salah satu tokoh paling berjasa dalam mempopulerkan pakem tata rias pengantin Bali.
Baca Juga: Salah Satu Dugaan Penyebab Gangguan Ginjal Akut Karena Keracunan, Penelitian Terus Dikembangkan
Sejumlah pelaku tata rias pengantin Bali amat berterimakasih kepada perempuan asal Banten Jawa Barat yang begitu mencintai budaya Bali sejak ia memutuskan menetap di Pulau Dewata.
Sementara itu terkait Rakernas, ajang yang digelar selama 4 hari, 31 Oktober-3 November 2022 menurut Ketua Umum DPP HARPI Melati Suyatmi Harun memang ajang yang ditunggu-tunggu oleh seluruh DPD.
"Sudah 2 tahun lebih kita tak berkegiatan seperti ini, sehingga moment ini jadi momemt penting bagi seluruh anggota, apalagi di Bali, semuanya antusias ikut," ujar Suyatmi Harun di sela sela acara Pembukaan Rakernas Senin 28 Oktober 2022.
Hal ini diamini oleh Ketua Panitia Rakernas, RA Kanas Kosasih yang mengatakan dalam Rakernas kali ini dihadiri 400 orang dari 26 DPD di Indonesia.
Baca Juga: Idola K Pop, Rocky ASTRO berpacaran dengan Aktris Park Bo Yeon
Tahun ini Provinsi Bali berkesempatan menjadi tuan rumah Rakernas HARPI Melati yang yang mengusung tema “Dengan Kreativitas dan Inovasi Tata Rias Pengantin Tradisional, Kita Siapkan SDM yang Kompeten dan Berdaya Saing Tinggi Menuju Peran dan Kedudukan HARPI Melati sebagai Organisasi Perias Pengantin yang Bermartabat dan Berdaya Guna”.
"Berbagai agenda yang dilaksanakan di antaranya lokakarya, pembakuan secara nasional terhadap 6 gaya tata rias pengantin khas Bali, serta seminar Wonderful Indonesia. Tak hanya itu, juga dilakukan pembahasan program kerja ke depan," tutur Kanas yang mendampingi Ketua Umum.
Baca Juga: PSSI Surati FIFA, Informasikan Percepatan Kongres Luar Biasa PSSI
Dijelaskannya juga bahwa organisasi ini memiliki komitmen untuk menggali, melestarikan, mengembangkan dan memasyarakatkan tata rias pengantin daerah yang pakem (mengikuti aturan/kaidah turun temurun).
Namun tak menutup kemungkinan melakukan pengembangan (inovasi) sesuai dengan kebutuhan pasar.
Baca Juga: Targetkan One Village One Brand, Kemenkumham Tetapkan 2023 sebagai Tahun Merek
“Sebisa mungkin kita mempertahankan pakem tata rias pengantin yang sudah ada, karena ini merupakan warisan budaya. Seperti Bali, kali ini ada enam gaya atau pakem tata rias pengantin yang biasanya disebut ‘payas’, yang dibakukan. Nah, selanjutnya akan kami sosialisasikan atau perkenalkan ke semua daerah," jelasnya lagi.
Begitu juga daerah lainnya. Sampai saat ini sudah ada 136 kabupaten di Indonesia yang membakukan tata rias pengantin daerahnya.
Baca Juga: Tragedi Halloween di Itaewon, Aktor Korea Selatan Lee Ji Han Tewas
Pada kesempatan ini juga diserahkan penghargaan kepada perwakilan 26 DPD serta almarhum Ibu Lin yang memiliki dedikasi terhadap pelestarian pakem tata rias pengantin Bali khususnya Buleleng. ***
[