Hindari Gegar Budaya Dalam Dunia Digital

- 3 Juli 2021, 14:24 WIB
Ilustrasi seni budaya Bali.
Ilustrasi seni budaya Bali. /Keulefm

INDOBALINEWS - Perkembangan dunia digital semakin hari semakin tak terbendung dan menuntut kecerdasan atau literasi digital untuk mengimbangi kesempatan berkembang juga hal-hal buruk yang mengikutinya.

Hal itu dikatakan oleh I Dewa Gede Budi Utama, S.Pd, M.Hum Dosen Universitas Pendidikan Ganesha, dalam webinar di Buleleng, Bali Rabu 30 Juni 2021. Menurutnya kemajuan dunia digital menuntut dorongan literasi yang massif yang melibatkan banyak pihak dan upaya sistematis.

“Dalam interaksi di dunia digital kesadaran atas perbedaan budaya rendah, sehingga penting menerapkan literasi digital di usia dini,” ujar Dewa Gede Budi Utama.
Lebih lanjut dikatakannya masyarakat cenderung atau sering menilai budaya orang lain dengan perspektif kita sendiri.

Baca Juga: Seorang Korban KMP Yunice Kembali Ditemukan, Ini Identitasnya

Sementara dalam lingkungan juga sulit memahami budaya atau konteks lain. Padahal di dunia digital interaksi lebih kompleks karena interaksi dua arah dengan orang lain tidak langsung terasa dan ini yang kerap diabaikan.

“Makian yang ditulis di medsos saat ditulis orang mudah saja terjadi padahal makian kita berpengaruh besar dan ini sering diabaikan,” imbuhnya.

Baca Juga: PPKM Darurat, Air Asia Indonesia Hentikan Sementara Layanan Penerbangan

Ditambahkannya, kadang pengguna digital merasa banyak tahu, merasa benar sendiri karena berada di lingkungan yang memiliki pandangan yang sama. “Pengetahuan diperoleh dari lingkungan. Oleh karenanya, penting sekali memilih lingkungan yang positif,” jelasnya.

Untuk itu penting juga menambah pengetahuan tekhnologi dalam hal ini tekhnologi internet. Karena dalam literasi digital seseorang harus memiliki sensitifitas dan memahaki bahwa dunia nyata itu harus diperlakukan sema dengan dunia maya.

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: Kemkominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x