Hanya saja sampel yang dipakai adalah air liur, sehingga tidak memerlukan lagi sampel lendir dari tenggorokan dan hidung.
Baca Juga: Rampok Bersenjata Pedang di SPBU Pelabuhan Benoa Bawa Kabur Uang Rp10 Juta
Sehingga inovasi yang baru ini akan memudahkan masyarakat untuk melalukan tes PCR, terutama bagi anak-anak, karena pengambilan sampel tidak sakit.
"Berdasarkan beberapa penelitian sensitivitas pemeriksaan PCR dengan saliva ini juga lebih akurat dari PCR yang mengambil sampel dari nasofaring (hidung) ataupun orofaring (tenggorokan)," ucapnya seperti yang dikutip indobalinews.com dari antaranews.com.
Baca Juga: Putri Wapres AS Mendadak Jadi Model Ngetop, Meski Merasa Tak PD dan Bertato 18
Dia menjelaskan sebelum melakukan pemeriksaan PCR berbasis saliva ini diwajibkan untuk berpuasa makan dan minum selama satu jam.
"Tujuannya agar saliva yang dikeluarkan benar-benar saliva murni tanpa terkontaminasi dengan bahan kimia lainnya," katanya.
Baca Juga: Zero Waste Bisa Selamatkan Lingkungan dan Menghemat Pengeluaran
Untuk pelaksanaan PCR berbasis air liur, pertama-tama petugas akan memberikan edukasi bagaimana cara menampung saliva yang dikeluarkan.
Petugas akan memberikan dua alat, yakni corong menampung air liur dan tabung yang berisi cairan khusus untuk dicampurkan ke air liur.