LinkedIn juga menegaskan tidak ada data dari anggota akun privat dari set data yang mereka tinjau. Dalam tulisan di blog resmi itu, LinkedIn tidak menyebutkan berapa banyak pengguna yang terdampak insiden ini.
Situs CyberNews menuliskan data yang dijual di situs gelap termasuk nama pengguna LinkedIn, nama lengkap, alamat email, nomor telepon, dan jenis kelamin.
Ada juga tautan ke profil LinkedIn, tautan ke profil di berbagai medsos dan jabatan serta informasi yang terkait dengan pekerjaan.
Situs tersebut menuliskan terdapat arsip berisi data dari 500 juta profil LinkedIn dijual di forum peretas.***