INDOBALINEWS – Pekan lalu kebocoran data menimpa Facebook. Data pribadi milik lebih dari 533 juta pengguna platform pertemanan itu dilaporkan telah bocor dan beredar di internet.
Beberapa bulan sebelumnya kasus pencurian data juga menimpa sejumlah platform lain.
Kini platform jejaring profesional LinkedIn menemukan sejumlah data dari pengguna mereka terekspos dan dijual.
Baca Juga: Cegah Kebocoran Data, Facebook Minta Pengguna Rutin Lakukan Pengecekan Pengaturan Privasi
Baca Juga: Hindari Kejahatan Siber, Ini Delapan Jurus Amankan Data Pribadi di Dunia Maya
Situs resmi LinkedIn melaporkan hasil penyelidikan mereka menemukan bahwa data itu adalah agregasi dari sejumlah situs dan perusahaan.
"Data itu termasuk profil yang bisa dilihat publik, yang kelihatannya diambil dari LinkedIn," tulis LinkedIn, dikutip Indobalinews dari PMJNews, Senin 12 April 2021.
LinkedIn menyebut data pengguna tidak diretas, tetapi data tersebut diambil dengan cara scraping atau menghimpun informasi yang ada di profil publik.
Baca Juga: Intip Tekhnologi WISE dan WIND di Almaz yang Diperkenalkan di Pulau Bali
Baca Juga: Peluang Bisnis Terbuka Luas Seorang Installer Dituntut Profesional dan Berintegritas