Prof Azyumardi Azra: Lembaga Penelitian Dilebur ke BRIN Jadi Malapetaka Riset di Indonesia

- 5 Mei 2021, 17:40 WIB
Profesor Azyumardi Azra
Profesor Azyumardi Azra /Foto: Instagram @prof.azyumardi/

 
INDOBALINEWS - Pembubaran sejumlah lembaga penelitian kemudian dilebur menjadi Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) menjadi malapetaka riset di Tanah Air.

Akademisi dan cendekiawan muslim Prof Azyumardi Azra menyatakan, penyatuan LIPI, BPPT dan Batan ke dalam BRIN sesuai Kepres 33/2021 yang baru saja dikeluarkan Presiden JKW nampaknya bakal berujung pada malapetaka riset Indonesia.

"Alih-alih akan menghasilkan riset dan inovasi berkualitas untuk memajukan negara-bangsa Indonesia, BRIN sebaliknya membawanya ke dalam pusaran politik partisan," ujarnya dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu 5 April 2021.

Baca Juga: KSP: Saat Keuangan Negara Tertekan Covid-19, Tidak Bijak Membandingkan THR dengan Tahun 2019

Menurutnya, BRIN akan membawa pusaran kekuasaan dengan adanya Megawati Soekarnoputri, yang menjadi Ketua Umum PDIP, sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN.

Karenanya, Prof Azyumardi menyesalkan pembubaran lembaga-lembaga penelitian historis seperti LIPI atau BPPT.

"Lembaga yang telah memberi kontribusi penting dalam riset dan inovasi dibubarkan, sangat disesalkan," tandasnya lagi.

Baca Juga: Golkar Tak Gelar Konvensi, Menguat Desakan Kader Airlangga Maju Capres di 2024

Diketahui, empat lembaga penelitian yang berada di Indonesia secara resmi dilebur menjadi satu di bawah komando Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Lembaga penelitian yang dilebur menjadi satu yakni Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).

Keputusan melebur empat lembaga itu telah disahkan oleh Presiden Jokowi dalam Perpres 33/2021 tentang BRIN. ***

 

Editor: R. Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x