Penglingsir Puri Peguyangan A.A. Ngurah Gde Widiada, Ringankan Beban Warga di Tengah Pandemi

- 6 Februari 2021, 20:28 WIB
Penglingsir Puri Peguyangan A.A. Ngurah Gde Widiada tengah memberi bantuan paket sembako untuk ringankan beban warga terdampak pandemi. Salah satunya yang terdampak adalah kaum milenial, Sabtu 6 Februari 2021.
Penglingsir Puri Peguyangan A.A. Ngurah Gde Widiada tengah memberi bantuan paket sembako untuk ringankan beban warga terdampak pandemi. Salah satunya yang terdampak adalah kaum milenial, Sabtu 6 Februari 2021. /Dok Eggy

 

INDOBALINEWS - Generasi muda, millenial merupakan salah satu kelompok masyarakat yang terdampak pandemi covid-19.

Sebagian dari mereka ada yang kehilangan pekerjaan, ada juga yang menjadi angkatan kerja baru yang sulit mencari pekerjaan dikarenakan banyak perusahaan belum menerima tenaga kerja baru akibat kesulitan ekonomi ditengah covid-19 ini.

Hal ini dikatakan A A Ngurah Gde Widiada, penglingsir Puri Peguyangan Kota Denpasar Bali, saat menyerahan bantuan paket sembako kepada 108 orang generasi muda milenial di kota Denpasar utara.

Baca Juga: Ini Kronologi Tewasnya Pedagang Keripik di Bali Dihantam Tabung Gas Elpiji

“Kegiatan pada hari ini merupakan wujud kepedulian, serta dukungan kami agar generasi muda tetap sabar dan tidak putus asa dalam menghadapi kesulitan akibat pandemic Covid-19 ini,” ujar anggota DPRD Kota Denpasar dari partai NasDem Sabtu 6 Februari seperti yang dikutip oleh indobalinews.com.

Selain itu Agung Widiada juga mengajak agar generasi muda mampu melihat peluang dikondisi yang serba sulit ini.

Baca Juga: Rajin Bantu Warga 2 Pecalang di Bali Diberi Penghargaan

“Sekecil apapun peluang harus dimanfaatkan, tidak gengsi memilih pekerjaan agar bisa membantu diri sendiri, dan juga keluarga. Apresiasi kita berikan kepada generasi muda yang mampu bertahan dengan menjadi pelaku UMKM, baik membuka usaha online hingga melakukan hal-hal kreatif di sektor ekonomi digital yang mampu menggerakkan perekonomian. Mereka bisa menghasilkan sesuatu lewat ekonomi digital, lewat home industry, ini yang harus kita dorong dan berikan dukungan.” urai Agung Widiada.

Baca Juga: Viral Kabar Jakarta Lockdown Total 12-15 Februari 2021, Hoax

Sementara itu perwakilan generasi muda kota Denpasar utara yang menerima bantuan, Angga Wardana menyampaikan terimakasih atas bantuan paket sembako dari AA Ngurah Gde Widiada yang juga ketua Fraksi NasDem – PSI Kota Denpasar tersebut.

Baca Juga: HUT ke-9 Partai Nasdem, 'Sing Nasdem Sing Keren' di Bali

Angga mengatakan anak-anak millennial di kota Denpasar tentu mencari berbagai cara kreatif dan inovatif untuk tetap bertahan di masa pandemi ini.

Baca Juga: Korban Bom Bali 1 dan 2 Terima Kompensasi Tindak Pidana Terorisme

“Anak millennial harus survive, mencari segala cara untuk bertahan misalnya membuka UMKM,usaha online maupun offline,” kata pemuda yang sedang merintis usaha sembako dan kuliner ini.

Ia pun berpesan dan mengajak generasi muda lainnya agar sama-sama menguatkan dan menjaga kesehatan serta saling memberi dukungan agar bisa bertahan di masa pandemi. “ Walaupun sulit tetap semangat, kreativitas jangan sampai mati,” jelas Angga.

Baca Juga: Ini 4 Usulan Bali Pulihkan Ekonomi, Ada Bantuan Modal Kerja

Dalam penyerahan bantuan yang dilakukan secara simbolis tersebut hadir mendampingi Agung Widiada,  ketua tim relawan garda pemuda partai NasDem Kota Denpasar I Kadek Eggy Segel.

Eggy panggilan akrabnya mengapresiasi bantuan dan motivasi yang diberikan seniornya Agung Widiada kepada kelompok millennial dan generasi muda kota Denpasar ini. “Kepedulian inilah yang dibutuhkan oleh kami generasi muda agar kita bersama-sama kuat melewati pandemi covid-19 saat ini," ujar Eggy.

Baca Juga: Kapolri dan Panglima TNI Kunjungi Bali : Jangan Bosan Patuhi Prokes

Selaku generasi muda Eggy Segel juga mengajak agar generasi muda tetap semangat, jangan berhenti berinovasi dan berkreatifitas serta yang terpenting generasi muda harus menjadi garda terdepan dalam penerapan protokol kesehatan 5 M (mencuci tangan menggunakan sabun, menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

“Kita ibaratkan hidup ini sebagai balapan, kondisi pandemik ini kita anggapkan seperti masuk pit stop. Tetap berinovasi, tetap berkreativitas, dan mencoba melihat peluang yang ada, agar pada saat kondisi sudah masuk new normal lagi kita sudah siap berlari dan melaju kencang,” tutup Eggi Segel.***

 

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah