Network
Baca Juga: Kehabisan Uang Selama Pandemi, Bule Uzbekistan Jadi PSK di Bali
Selain itu acara ini juga untuk mendorong perubahan perilaku para awak media agar positif dan penuh cinta kasih dalam pemberitaannya di media massanya demi kerukunan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
“Kami telah mengadakan Webinar seri pertama di kota Malang dan selesai seri 2 di Bali rencananya akan digelar di Pekanbaru,” kata Widyaningsih saat membuka acara.
Sementara itu, Prita Laura yang akrab disapa Lulu media memiliki peranan yang strategis untuk memberitakan kepada publik hal yang positif tentang pariwisata Bali.
Baca Juga: Sesosok Mayat Dalam Sumur Kedalaman 10 Meter Gegerkan Warga Abiansemal Bali
"Jangan sampai kita di media malahan memberitakan hal sebaliknya sehingga pariwisata Bali tambah hancur,” ujar Prita Laura.
Ia juga mengatakan saat ini kita berada di era disrupsi digital, apabila tidak hati-hati maka dampak informasi yang tidak bisa dibendung melalui media juga media sosial bisa memunculkan konflik baik skala kecil maupun besar mulai dari terkecil di keluarga.
Baca Juga: Kisah Viral Pasangan Dokter Sultan, Punya 25 ART Salah Satunya Khusus Beli Galon
"Kita harus tetap menjaga akurasi informasi lantaran tingkat kecepatan informasi kadang-kadang bisa menutup akurasi informasi yang disajikan media massa ke publik,” ujar Prita.
Prita juga berbagi soal refleksi diri yang kerap ia lakukan saat menjadi jurnalis tentang apakah sebuah berita yang ia hasilkan bisa membawa dampak positif pada masyarakat.
