Pada bagian lain, Gunarta menyatakan, sinergitas lintas sektor menjadi kunci dalam pengendalian bahaya rokok sehingga prevalensi perokok khususnya kalangan remaja atau anak-anak bisa ditekan.
Dengan sinergitas yang kuat itu, diharapkan mampu menekan pertumbuhan perokok pemula, menekan pertambahan jumlah perokok di Badung dan memberikan dampak positif bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Menag Minta Umat Muslim Tidak Perlu Takbir Keliling, Cukup di Masjid maupun Virtual
Ketua Udayana Central Dr Putu Ayu Swandewi Astuti menyatakan, dari evaluasi yang dilakukan lembaga yang dipimpinnya menunjukkan penerapan kebijakan dan implementasi Perda KTR saat pandemi di Kabupaten Badung, masih harus ditingkatkan lagi.
"Terutama hasil evaluasi di industri pariwisata hotel dan restoran, masih perlu ditingkatkan lagi," imbuhnya.
Baca Juga: Evakuasi KRI Nanggala 402, Dua Kapal AL China Tiba di Perairan Bali
Pihaknya berharap melalui workshop yang dihadiri dari lintas sektor ini bisa melahirkan renca-rencana aksi strategis untuk dikompilasikan dan ditindaklanjuti leading sektor masing-masing termasuk Dinas Kesehatan Badung.
"Kami harapkan sinergi dan rencana strategis ini ke depan bisa membantu upaya untuk pengendalian rokok bagi kesehatan secara bersama-sama," harap Ayu dalam workshop yang dipandu Ketua IAKMI Bali I Made Kerta Duana. ***