INDOBALINEWS - Menyusul kabar Arya Wedakarna (AWK) yang melaporkan kasus pemukulan terhadap dirinya, Sesepuh Perguruan Sandi Murti I Gusti Ngurah Harta mengutarakan siap menghadapinya.
Ngurah Harta juga mengatakan akan mengajukan laporan balik kepada.
Baca Juga: Lomba Seruan Padukan Budaya dan Kearifan Lokal
danakan melakukan laporan balik atas pelaporan anggota DPD RI Dapil Bali Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedastraputra itu
"Kalau melaporkan atau visum silahkan, apapun akan kita hadapi apapun, kami tidak mau dialog karena kami bukan kompromis," tegas Ngurah Harta.
Baca Juga: Pilkada 2020, Polres Badung Gelar Deklarasi Damai
Ditambahkannya juga bahwa pihaknya mengutarakan akan melakukan pelaporan balik AWK ke polisi, "Kita akan lapor soal penganiayaan ajudannya, pelecehan sulinggih, dan pengkaburan sejarah," ujarnya lagi.
Soal aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh Ngurah Harta pun memberikan tanggapan, "Kami datang hari ini atas undangan dia tapi dia ngajak dialog, tentu kami tolak, kami hanya ingin demo dan orasi supaya dia mendengarkan unek-unek masyarakat Bali," tandasnya.
Baca Juga: Prokes Ketat, Pujawali di Pura Agung Jagatnatha Denpasar Digelar Sehari
Menurut penjelasannya, masyarakat Bali tersinggung lantaran pelecehan yang dilakukan oleh AWK.
"Simbol yang dipuja masyarakat Bali, seperti Ratu Gede, Ratu Niang Bhatara Hyang Toh Langkir disebut makhluk oleh AWK," tegasnya.
Baca Juga: Tulis Kata 'Kasar' Di FB, Ibu RT Diganjar 9 Bulan Penjara
Menurutnya anggota DPD tidak usah bicara masalah agama. Mereka hanya ingin AWK meminta maaf dan datang ke Nusa Penida.
Soal rusuh dan pemukulan kata Harta, massa aksi merasa terpancing amarahnya lantaran AWK mengepalkan tangan saat menemui massa aksi. "Itu (mengepalkan tangan-red) maksudnya apa," terangnya.(***)