Tak Kuat Mendengar 'Pawisik', Ibu Rumah Tangga Nekat Gantung Diri di Denpasar

3 Oktober 2021, 14:39 WIB
Tim Inafis Polresta Denpasar melakukan olah TKP di kediaman seorang ibu rumah tangga yang diduga nekat gantung diri karena Pawisik, Sabtu 2 Oktober 2021 malam. /Dok Humas Polresta Denpasar Bali

INDOBALINEWS - Seorang ibu rumah tangga bernama Ni Wayan Sri  D yang tinggal Jalan Kaswari Penatih Denpasar nekat gantung diri pada Sabtu 2 Oktober 2021 malam.

Menurut Kabag Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi, dari keterangan anak kandungnya berinisial IPNG, 17 tahun, sang ibu sempat menuliskan surat wasiat yang salah satunya berisi bahwa dirinya tak kuat lagi mendengar pawisik (bisikan gaib - red).

Sang anaklah yang menemukan jasad ibunya sudah tergantung di kusen kamar dan menurunkan serta melepas selendang yang melingkar di leher ibunya.

Baca Juga: Indonesia, Negara Terbesar Kedua yang Menghasilkan Sampah Terbanyak di Dunia

"Kejadian tersebut berlangsung pada hari Sabtu tanggal 2 Oktober 2021, sekira pukul 20.00 wita, bertempat di rumah Jalan Kaswari Ujung, Penatih Dentim, telah terjadi peristiwa Gantung diri," ujar Iptu Sukadi.

Lebih lanjut Iptu Sukadi menuturkan kronologis kejadian berdasarkan keterangan saksi-saksi. Saksi anak korban yang pertama kali melihat korban yang berusia 17 tahun ketika itu pulang kerumah dan memanggil manggil korban akan tetapi tidak ada suara korban.

Baca Juga: Benzema dan Ancelotti Yakin Mbappe Akan Gabung Real Madrid

Kemudian saksi merasa curiga pintu kamar korban dalam keadaan terkunci dan saksi berusaha mendobrak pintu tersebut berkali kali dengan menjebol daun pintu kamar korban.

Saat didobrak dan berhasil membuka pintu, saksi melihat korban sudah dalam keadaan gantung diri di kusen pintu kamar dengan menggunakan selendang kain warna putih.

Melihat kejadian tersebut saksi kemudian berusaha menurunkan korban dengan membuka ikatan kain selendang. Selanjutnya ia mengangkar korban dan membawa ke garasi sambil menangis meminta tolong.

Baca Juga: Bali Jagadhita Culture Week 2021: Digitalisasi UMKM dan Pariwisata Bali

Kemudian ia menghubungi ayahnya Komang Darma Putra yang saat itu berada di Kampungnya di Jembrana, Bali. Karena jauh dari Denpasar kemudian Komang menelepon adiknya Gusti Ayu Putu Arniti yang tinggal di Abiansemal Badung untuk segera ke rumah korban.

Saat Gusti Ayu tiba, ia melihat kakak iparnya telah terbujur di garasi ditemani sang anak yang tengah menangis. Beberapa tetangga di sekitar rumah korban juga mengatakan mendengar ada suara orang memukul pintu berkali-kali .

Karena penasaran tetangga keluar rumah mencari suara tersebut dan melihat korban terlentang di garase sedanagkan anak korban berada disampingnya sambil menangis.

Baca Juga: Qatar Airways Sabet Predikat Maskapai Terbaik dari Skytrax Keenam Kali

Dan sekitar pukul 20.30 wita satu unit Ambulance milik PAC PDI Perjuangan Kec.Dentim membawa korban ke RS. Wangaya. Sementara pukul 21.15 wita Identifikasi Polresta Denpasar tiba di lokasi dan melakukan olah TKP.

Menurut keterangan saksi anak korban,  di kamar ibunya ditemukan surat wasiat yang isinya sebagai berikut: "Pak tiyang tidak kuat mendengar pewisik kalau tiyang meninggal tolong bakar dan abenkan dengan daun buah bunga dan air.
Bilang sama keluarga di selasih, Jero sri tidak kuat mendengar pawisik
Priasan didompet." ***

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler