Aliansi Mahasiswa Bali untuk Lingkungan Hidup Pertanyakan Keseriusan FSC Jaga hutan untuk Rakyat

- 10 Oktober 2022, 15:07 WIB
Aliansi Mahasiswa Bali untuk Lingkungan Hidup tengah membagikan selebaran pernyataan sikap kepada peserta FSC GA di BICC The Westin Nusa Dua Senin 10 Oktober 2022.
Aliansi Mahasiswa Bali untuk Lingkungan Hidup tengah membagikan selebaran pernyataan sikap kepada peserta FSC GA di BICC The Westin Nusa Dua Senin 10 Oktober 2022. /Dok Irfan

Baca Juga: Ganjar Pranowo di Bali: Dari Jogging, Melukis, Bicara Resesi dan Desa Wisata, Soal Capres?

Seperti terjadi di kaki Gunung Kelud masyarakat  mendemo Perhutani KPH Kediri 8 Januari 2020 karena protes mafia hutan, dan kasus lainnya.

Bahkan lebih dari 5.000 karyawan Perum Perhutani se-Pulau Jawa berkumpul di Jakarta untuk melakukan aksi demo ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), pada Rabu 18 Mei 2022. Dan demo dilanjutkan di bulan Juli 2022.

Baca Juga: Bahas Pemilu 2024 dan Masa Depan Bangsa, Jokowi dan Megawati Bertemu Dua Jam di Batutulis

Banyak demo seperti di atas juga tuduhan mafia hutan, pungli mencederai rakyat kecil, bagaimana bisa auditor FSC tetap meluluskan Perhutani dalam perihal Prinsip Kedua FSC dan Perhutani tetap mendapatkan sertifikat selama puluhan tahun? Kalau begitu apa manfaat sertifikat FSC bagi rakyat yang kehidupan sehari-harinya di sekitar hutan Perhutani," bebernya.

"Kami sebagai generasi muda yang akan mewarisi hutan dunia pastinya wajar mempertanyakan FSC ini serius menjaga hutan menjaga rakyat atau hanya bisnis," tutup Meri.

 

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x