Baca Juga: Wisman Tiongkok ke Bali Berpotensi Tinggi, Jajaran Imigrasi Adakan Pelatihan Bahasa Mandarin
Ia menyampaikan bahwa penyebab jalan tersebut jebol karena memang lahan di daerah tersebut labil dan di samping jalan juga ada terowongan irigasi. Selain itu, untuk kontur wilayahnya bergelombang dan ada jurang yang tidak begitu dalam.
"Karena lahannya memang labil di sana. Di samping juga ada terowongan irigasi juga di sana. Kontur wilayahnya memang bergelombang, ada jurang-jurang yang agak dalam," ujarnya.
"Kalau yang jebol itu jalannya, karena memang di pinggirnya jurang. Setelah jalan itu area persawahan, sekarang kena area persawahannya," jelasnya.
Baca Juga: 16 Negara Ikuti Konferensi ICMMBT Ke 4 di Kuta Bali
Ia juga menyatakan bahwa untuk warga Desa Kedisan tidak terisolir karena ada beberapa jalan alternatif yang bisa dilewati. Sementara, untuk antisipasinya pihaknya sudah berkoordinasi dengan desa dan lingkungan setempat untuk tidak menggunakan akses tersebut dan dihimbau tidak menggunakan area tersebut karena ditakutkan terjadi longsor.
"Mengingat labilnya tanah dan dihimbau tidak melewati area di sana," ujarnya.
Pihaknya menyatakan, untuk jebolnya jalan tersebut pihaknya akan melakukan investigasi di lapangan apakah nantinya akan dibuat struktur penahan tanah atau membuatkan jembatan.
"Kita investigasi, menghitung, apakah itu nanti memakai struktur penahan tanah, Apakah kita membangun jembatan atau kita mengalihkan ruas (jalan)," tandasnya.***