Bali Siap Langkah ke Masa Depan dengan Pengembangan LRT: Tak Semuanya di Bawah Tanah, Ada 3 Fase

- 4 Oktober 2023, 13:36 WIB
Pertemuan Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya dengan Menteri PPN atau Bappenas RI Suharso Monoarfa, Rabu 4 Oktober 2023.
Pertemuan Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya dengan Menteri PPN atau Bappenas RI Suharso Monoarfa, Rabu 4 Oktober 2023. /Dok. Humas Pemprov Bali

INDOBALINEWS - Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Bali IGW Samsi Gunarta menerangkan hasil audiensi Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya dengan Menteri PPN atau Bappenas RI Suharso Monoarfa.

Pertemuan tersebut, salah satunya membahas rencana pengembangan moda transportasi Light Rail Transit (LRT) di Bali, yang dilakukan di Kantor Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) RI Jalan di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 3 Oktober 2023.

Kadishub Samsi mengatakan, Pj. Gubernur Mahendra Jaya secara khusus juga memohon pertimbangan dan bantuan berupa dukungan regulasi dan pendanaan dari pusat guna merealisasikan LRT di Bali.

Baca Juga: Kuasa Hukum Wartawan Korban Doxing Optimis Polda Bali Bongkar Pelaku Pencemaran Nama Baik

Kemudian, berdasarkan penyampaian Pj. Gubernur Bali, Menteri Suharso Monoarfa pun memberikan arahan agar selain menggunakan sumber pendanaan yang berasal dari luar negeri opsi pinjaman dalam negeri dapat dipertimbangkan.

"Mengingat urgensi pelaksanaan, Menteri Monoarfa akan mendorong opsi pendanaan berupa pinjaman dalam negeri untuk memastikan kehadiran pemerintah dalam projek ini. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun prasarana berupa terowongan, trek, stasiun, depo, dan kosntruksi sipil lainnya," kata Samsi dalam keterangan tertulisnya, Rabu 4 Oktober 2023.

Baca Juga: Ini Daftar 25 Pemain Timnas Indonesia Hadapi Kualifikasi Piala Dunia 2026, Bali United Nihil Perwakilan

Ia juga menyebutkan, dalam pertemuan tersebut disinggung peluang memerankan Bali-Kerthi Development Fund (BDF) yang baru diluncurkan beberapa waktu lalu di Bali, diharapkan mampu menjadi jalan keluar dan berperan sebagai Special Purpose Vehicle (SPV) guna mengelola sumber dana nonpemerintah yang digunakan khusus untuk pembiayaan pembangunan Bali khususnya rencana LRT.

"Kita sudah diminta harus mulai menyiapkan timeline dan menghitung mundur dari saat ground breaking yang direncanakan di awal atau periode Semester I tahun 2024 depan. Kita harus bergerak cepat karena projek ini sudah bergulir sangat cepat, dan pemerintah pusat sudah mulai mengambil posisi. Bahkan meminta, dan memberikan beberapa alternatif jalan keluar bagi Bali untuk mengembangkan dan mengoperasikan LRT," ujarnya.

Halaman:

Editor: Ronatal Siahaan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x