INDOBALINEWS - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan penyesalan dan permintaan maafnya kepada keluarga korban Putu Satria Ananta Rustika (19) yang meninggal dunia saat menjalani pendidikan di sekolah kedinasan di bawah Kemenhub Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP MArunda Jakarta Utara.
Permohonan maaf kepada keluarga korban disampaikan Menhub saat mengunjungi rumah duka siswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria atau Rio nama lengkap korban pada Jumat 9 Mei 2024.
Dalam kesempatan itu, Menhub juga mengungkapkan bahwa peristiwa itu menjadi suatu titik untuk melakukan perubahan.
Baca Juga: Jelang WWF ke-10: Polda Bali Turunkan Tim Gabungan 5.791 Personel di 4 Klaster Pengamanan
“Ini menjadi sangat mendalam bagi kami dan menjadi titik bahwa kami harus melakukan suatu perubahan, penting inisiatif ini kami lakukan, dan saya mohon maaf pada saat di Jakarta saya tidak bisa menemui, karena saya di luar kota,” kata dia dilansir dari Antara.
Kehadiran Menhub di rumah duka tepat sehari sebelum upacara pengabenan untuk jenazah Putu Satria, bersama tim, ia tiba di Desa Gunaksa, Klungkung, sekitar pukul 8.30 Wita.
Saat tiba, Budi Karya langsung memeluk keluarga korban dan bersama-sama ke balai tempat jenazah Putu Satria dibaringkan.
Baca Juga: Teknologi Tawarkan Harapan Baru untuk Populasi Serangga yang Menurun
Menteri kelahiran Palembang tersebut, kemudian duduk dan berbincang-bincang dengan keluarga korban, setelah itu memberi cenderamata serta bantuan uang dari STIP Marunda.