Presiden Jokowi dan Elon Musk Resmi Rilis Starlink di Indonesia di Acara WWF Minggu 19 Mei 2024

- 17 Mei 2024, 15:15 WIB
Ilustrasi Starlink milik Elon Musk.
Ilustrasi Starlink milik Elon Musk. /Reuters/

 

INDOBALINEWS - Presiden Jokowi dijadwalkan bertemu Elon Musk di sela acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua Bali, yang digelar mulai hari Sabtu, 18 Mei hingga 25 Mei 2024.

Pertemuan Jokowi dan Elon Musk dijadwalkan pada Minggu, 19 Mei 2024 untuk meresmikan layanan internet berbasis satelit Starlink.

Starlink mendapat izin untuk menawarkan layanan internetnya secara komersial di Indonesia bekerja sama dengan penyedia akses jaringan lokal yang diharapkan dapat menyediakan layanan internet ke daerah-daerah terpencil di Nusantara.

"Yang sudah pasti Starlinknya beroperasi di indonesia dan dia bisa bikin dan dia melihat Indonesia tujuan investasi, dia menjanjikan mungkin dalam bidang batere," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan di GOR Yudomo Kepaon Denpasar, Jumat 17 Mei 2024.

Baca Juga: Piala Golden Ball 1986 milik Maradona Dilelang di Prancis

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menilai layanan internet berbasis satelit, Starlink milik pengusaha Elon Musk, dapat membantu meningkatkan layanan pendidikan dan kesehatan di daerah pelosok Indonesia.

Sebelumnya juga Luhut mengatakan adanya starlink, komunikasi di daerah terpencil akan sangat bagus.

Rencananya, layanan internet tersebut akan diluncurkan Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk di sela World Water Forum (Forum Air Dunia/WWF) ke-10 di Nusa Dua yang berlangsung pada 18-25 Mei 2024.

Luhut menilai kehadiran layanan internet berbasis satelit itu memegang peranan penting mengingat masih banyak daerah di Indonesia yang belum terjangkau internet.

Baca Juga: Kawal PPDB: Ini Pernyataan Sikap Forum Pemred PRMN, Hapuskan Kecurangan dan Diskriminasi

Ada pun daerah yang minim jangkauan internet itu, lanjut dia, di antaranya bagian selatan Jawa, Papua, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan bahkan di Bali juga ada beberapa wilayah yang belum terjangkau internet dengan optimal.

Ia mengungkapkan pelaku usaha internet di dalam negeri yang lebih dulu beroperasi, perlu berkompetisi dan menghadirkan layanan lebih baik, menyikapi hadirnya layanan internet berbasis satelit atau satellite low earth orbit. “Semua kan harus kompetisi,” ucapnya dilansir dari Antara.

Luhut juga menyatakan bahwa dari sisi tarif juga lebih murah. Namun tidak memberikan rincian tarif layanan internet berbasis satelit itu.

Sebelumnya, dalam kesempatan terpisah, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyebutkan layanan internet satelit itu akan lebih banyak menjangkau area yang selama ini memiliki tantangan geografis dan belum terjangkau penyelenggara jasa internet (PJI) lokal.

Baca Juga: Waspada! Penggunaan Spareparts Kendaraan Palsu Bisa Bikin Celaka

Ia menambahkan status perizinan saat ini sudah memenuhi uji laik operasi (ULO) yang artinya sudah memiliki izin sebagai penyelenggara telekomunikasi di Indonesia.

Budi juga memastikan kehadiran pendatang baru itu tidak merusak ekosistem PJI lokal yang sudah terlebih dahulu beroperasi di Indonesia. ***

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah