Trend Transaksi Digital di Bali Meningkat Signifikan

26 Agustus 2021, 20:58 WIB
Acara Capacity Building bagi awak media di Bali yang digelar BI di Be Sanur Matahari Terbit, Kamis 26 Agustus 2021. /Dok Humas BI Bali

INDOBALINEWS - Bank Indonesia Perwakilan Bali gencar mengedukasi dan mensosialisasikan transformasi sistem pembayaran konvensional menuju digital.

"Digitalisasi ini merupakan cara untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Selama ini kami juga telah memberikan pelatihan kepada UMKM, dan kami berencana untuk melakukan pendampingan agar mereka lebih paham," ujar Kepala Perwakilan BI Bali Trisno Nugroho dalam acara Capacity Building bagi awak media di Bali yang digelar BI di Be Sanur Matahari Terbit, Kamis 26 Agustus 2021. 

Lebih lanjut Trisno juga mengatakan ada trend peningkatan transaksi digital di kalangan usaha sektor non formal hingga UMKM. Selain itu generasi milenial di Bali juga menjadi penyumbang signifikan terhadap transaksi digital. Trend tersebut juga terjadi pada masyarakat umum lainnya.

Baca Juga: The Funding Pitch Event di Jimbaran Hub Bali : Reality Show Mencari Para Entrepreneur

Bali saat ini mempunyai 276.776 merchant yang telah menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard, telah menempatkannya sebagai daerah dengan peringkat ketujuh pengguna QRIS tertinggi di Tanah Air.

"Kita patut berbangga, meskipun penduduk Bali tidak begitu besar atau sekitar 4,3 juta jiwa, tetapi penggunaan QRIS untuk merchant di Bali berkembang cukup pesat," kata Trisno.

Baca Juga: Satgas Kembali Antar Warga Yang Terkonfirmasi Covid19 untuk Jalani Isoter

Trisno juga menyampaikan pertumbuhan QRIS di Provinsi Bali hingga 20 Agustus 2021 yang mencapai 58 persen (ytd) juga berada di atas nasional yang sebesar 55 persen (ytd).

Berdasarkan posisi hingga 20 Agustus 2021, adapun dari peringkat 1 hingga 10 jumlah merchant QRIS tertinggi di Tanah Air yakni Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Sumatera Utara, Bali, Sulawesi Selatan, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sumatera Selatan.

Selain Trisno Nugroho, pembicara lain Kepala Divisi Implementasi, SP, PUR, MI, Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Bali, Agus Sisto Widjajati membahas tema transaksi digital hingga soal ATM bersama. 

Baca Juga: Isoter Berbasis Desa Jadi Solusi: Tingginya Kasus Karena Banyak Pasien OTG-GR Isoman Tak Terkontrol

Dalam pemaparannya, Agus Sisto Widjajati mengatakan, meskipun di tengah pandemi, Bank Indonesia (BI) wilayah Bali mencatat perkembangan transaksi digital di daerah ini meningkat. Dirinya mencontohkan QRIS di Bali Juli 2021 mencapai Rp43,54 miliar dengan volume transaksi sebanyak 570 ribu transaksi.

“Adapun rata-rata nominal transaksi selama 2021 tercatat sebanyak Rp30 miliar dengan rata-rata transaksi sebanyak 376 ribu transaksi setiap bulannya,” jelasnya.\

Ia juga menjelaskan dalam peringatan HUT ke-76 Republik Indonesia, BI juga telah meluncurkan Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) dan uji coba sandbox Standar Nasional QR Code pembayaran Indonesia (QRIS) dengan Thailand (Thai QR Payment).

Baca Juga: Cek Dua Gerai Lokasi Vaksin Presisi yang Dibuka Polres Badung

Penetapan SNAP bertujuan menciptakan industri sistem pembayaran yang sehat, kompetitif, dan inovatif sehingga dapat menyediakan layanan sistem pembayaran kepada masyarakat yang efisien, aman dan andal.

Sementara itu, pengembangan QRIS Antarnegara dengan Thailand diharapkan dapat menjadi tonggak baru dalam memfasilitasi aktivitas masyarakat kedua negara, khususnya bagi wisatawan kedua negara.

"Wisatawan mancanegara dapat melakukan transaksi dengan memindai QRIS kita di Indonesia. Sebaliknya, wisatawan Indonesia bisa melakukan transaksi dengan memindai QR Code di negara tersebut," ujarnya.***

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler