Menteri Bahlil Lahadalia Cerita Diprotes Warga Papua tentang Smelter Dibangun di Gresik

- 27 Oktober 2021, 14:32 WIB
Menteri Investasi /Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia.
Menteri Investasi /Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia. /Instagram.com/@bahlillahadalia.

INDOBALINEWS - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bercerita mengenai protes yang ia terima dari warga Papua berkait pembangunan pabrik pemurnian dan pengolahan hasil tambang (smelter) PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur.

Bahlil mengaku mendapat protes dari kalangan pengusaha, organisasi kepemudaan, masyarakat adat, hingga intelektual yang  mempertanyakan smelter tidak dibangun di tanah Papua.

"Saya mengikuti betul tentang dinamika yang terjadi di Papua dan Papua Barat, khususnya terkait dengan aspirasi yang disampaikan oleh saudara-saudara saya baik itu Kadin, asosiasi, organisasi kepemudaan, adat, bahkan sebagian dari kelompok intelektual itu menyampaikan saran kenapa smelter dibangun di Gresik," katanya dalam konferensi pers paparan realisasi investasi di Jakarta, Rabu, 27 Oktober 2021.

Baca Juga: Kemenkeu Nobatkan KAI Sebagai Salah Satu Debitur Terbaik BUMN

Tidak hanya diprotes, Bahlil yang besar di Papua bahkan dinilai seperti orang yang lupa asal muasalnya.

"Saya banyak mendapat protes, surat banyak sekali bahkan ada yang katakan kepada saya, 'Kakak, seperti kakak bukan dari Papua saja'," kata Bahlil Lahadalia.

Bahlil menjelaskan smelter yang dibangun di Gresik sudah direncanakan sejak 2017-2018. Lokasi di Gresik dipilih lantaran kala itu infrastruktur di Papua dinilai belum mumpuni, khususnya terkait kelistrikan.

Ia pun telah berkomunikasi intens dengan Presiden Joko Widodo berkait protes masyarakat Papua itu.

Baca Juga: Kapolri Ingin Kepolisian Dicintai Masyarakat

Halaman:

Editor: Riyanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x