Baca Juga: Liga 1: Lerby Eliandry Ungkap Penyebab Bali United Kalah dari Borneo FC
Untuk itu, Pemkot Denpasar mulai mengenalkan beras 'Pertiwi' asal Tabanan yang kualitasnya sebanding dengan beras Putri Sejati atau Ratu dari luar Bali.
Dikatakan Walikota beras Pertiwi harganya lebih murah dari Putri Sejati atau Ratu, dengan komparasi Rp54 ribu dengan Rp63 ribu per 5 kilogram.
"Kami perkenalkan beras Pertiwi asli Tabanan, dengan kami coba kenalkan itu di pasar, sekarang sudah 10 ton habis, nanti lagi ditambah 15 ton hingga akhir bulan Desember 2022. Artinya masyarakat sudah mulai beralih sekarang," ujar Walikota.
Dari sisi beras, kata Walikota, stok terjamin dan dari sisi pengendalian dengan adanya beras pembanding bagus juga disamping berasnya Bulog yang diambil dari Buleleng.
Baca Juga: Kelurahan Pemecutan 'Sulap' Lahan Eks Pasar Loak Gunung Agung Jadi Kebun Sayuran
Sedikit-sedikit kita ubah pola pikir masyarakat sehingga masyarakat mau mengkonsumsi beras lokal yang akan berimbas pada pengendalian bisa diatasi.
Jaya Negara juga mengatakan bahwa sejak Oktober hingga awa Desember Pemkot Denpasar sudah melakuka 180 kali operasi pasar yang berimbas pada pengendalian inflasi.
"Minimal 2 kali seminggu ada operasi pasar dan operasi pangan. Meski begitu harus diakui kadang operasi pasar sangat bermanfaat untuk mengendalikan atau menekan laju inflasi tapi bukan satu-satunya atau tidak serta merta bisa mendongkrak," ujar Walikota.
Baca Juga: Truk Barang Terguling di Tanjakan Goa Gong, Kernet Meninggal 3 Selamat