Jenderal AS Mark Milley Tangkis Tudingan Donald Trump sebagai Pengkhianat

16 September 2021, 09:57 WIB
Jenderal top AS, Mark Milley yang menjabat sebagai Kepala Gabungan Militer semasa pemerintahan Presiden Donald Trump /Reuters/Evelyn Hockstein/

INDOBALINEWS - Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (AS) merespon tudingan Donald Trump dengan alasan interaksinya dengan China merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawabnya yang dilakukan secara konsisten.

Jenderal AS Mark Milley dua kali menelepon Jenderal Li Zuocheng dari China untuk memastikan bahwa AS tidak akan serang China. Perbuatan Mark Milley ini disebut sebagai penghianat oleh Donald Trump.

Dijelaskan bahwa Mark Milley melakukan komunikasi rutin dengan berbagai pimpinan pertahanan seluruh dunia, termasuk dengan Rusia dan China.

Baca Juga: Menteri LHK: Aplikasi ASAP Polri Luar Biasa, Akan Dibawa Jadi Percontohan di Tingkat Dunia

Dave Butler jubir Milley mengatakan, komunikasi yang dilakukan Mark Milley guna menumbuhkan saling pengertian dan demi kepentingan keamanan AS.

"Komunikasi ini sangat penting untuk bisa meningkatkan saling pengertian terkait keamanan nasional AS, mengurangi ketegangan, memberikan kejelasan dan menghindari konflik dan konsekuensi yang tak diinginkan," kata Butler.

Baca Juga: Penyerang Bali United Melvin Platje Ingatkan Ketangguhan Dua Pemain Persib Ini

"Pembicaraannya dengan China dan lainnya bulan Oktober dan Januari sesuai tugas dan tanggung jawabnya untuk memastikan terjaganya stabilitas strategis," jelas Butler dilansir Indobalinews dari Sputnik Kamis 16 September 2021.

Persoalan itu muncul dari buku yang ditulis oleh jurnalis Washington Post Bob Woodward dan Robert Costa yang baru akan dirilis pada 21 September mendatang.

Baca Juga: Empat Angota Polri di Tual Maluku Dipecat, Dari Disersi Sampai Beristri Dua

Dalam buku tersebut disebutkan Milley sempat berinteraksi dengan mitranya di China Jenderal Li Zuocheng dari mabes militer China dan berjanji menyampaikan peringatan dini jika ada keputusan mantan Presiden Donald Trump menyerang China.

Donald Trump mengatakan jika hal itu benar maka tindakan Milley itu termasuk pengkhianatan. Dia mengatakan tidak pernah terlintas dalam pikirannya untuk menyerang China.

Baca Juga: 3 Majelis Hakim Perkara Pidana di PN Gianyar Dilaporkan

Sementara dalam pernyataan terpisah pihak Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden AS Joe Biden justru sangat percaya kepada Jenderal Mark Milley, khususnya atas kepemimpinannya, patriotismenya, serta kesetiaannya pada konstitusi.***

Editor: Shira Ade

Sumber: Sputnik

Tags

Terkini

Terpopuler